Catatan Pelatih MTQ Aceh 2025

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 5 November 2025 - 14:54 WIB

50267 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Dr. Mahdi, S.Ag.MA

Pidie Jaya Baranewsaceh.co | Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) merupakan agenda rutin dua tahunan yang diselenggarakan berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional hingga internasional. Kegiatan ini mendapat dukungan moril dan material dari pemerintah serta para sponsor, sehingga penyelenggaraan even yang digerakkan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) selalu berlangsung meriah dan penuh semangat religius.

MTQ tingkat nasional pertama kali digelar pada tahun 1968 di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat itu, hanya cabang tilawah dewasa yang diperlombakan, dan melahirkan dua qari legendaris: Ahmad Syahid dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan. Seiring berjalannya waktu, even keagamaan ini terus berkembang. Kini, MTQ tidak hanya menampilkan keindahan suara dalam melantunkan ayat suci, tetapi juga mencakup berbagai cabang seperti Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ), Syarhil Qur’an (MSQ), Fahmil Qur’an (MFQ), Khath al-Qur’an, Tafsir al-Qur’an, hingga Karya Tulis Ilmiah al-Qur’an (MKIQ) serta Musabaqah Hafalan Hadis.

Tujuan pokok MTQ adalah menumbuhkan semangat pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjadi sarana dakwah yang memadukan unsur penampilan dan ritual, syiar dan ibadah, sehingga menjelma menjadi sebuah festival keagamaan yang sarat nilai spiritual sekaligus sosial. Festivalisasi MTQ ini mencerminkan dinamika masyarakat dalam mengekspresikan kecintaan terhadap kalam Ilahi dengan cara yang indah dan bermartabat.

Bagi orang beriman, Al-Qur’an bukan hanya al-huda (petunjuk), tetapi juga sumber kebahagiaan dan keindahan. Resepsi estetik terhadap Al-Qur’an menjadi bagian dari pengalaman spiritual: mendengarkan lantunan ayat suci adalah proses penyerapan makna dan rasa. Estetika ini bukan sekadar seni suara, melainkan jalan untuk merasakan mukjizat yang tak lekang oleh zaman, sebagaimana jaminan Allah dalam surah Al-Hijr: 9. Antusiasme masyarakat yang memadati setiap arena MTQ menjadi bukti nyata resepsi tersebut.

Bagi kaum a’jam (non-Arab), memahami keindahan Al-Qur’an dapat dimulai dari aspek estetik dan stilistiknya. Lantunan ayat-ayat suci ibarat magnet yang menggetarkan hati dan menghadirkan kedamaian. Dalam suasana MTQ, batas-batas sosial, jabatan, dan status luluh dalam kekhusyukan; semua hadir sebagai hamba yang sama-sama ingin menyimak firman Allah.

Manusia, dalam segala kedudukannya, diperintahkan untuk bersyukur, beribadah, dan bersujud kepada Allah. Akal, lisan, dan suara adalah instrumen ibadah yang dapat digunakan untuk membaca dan menghidupkan Al-Qur’an sumber ilmu yang tiada bertepi, sebagaimana disebut dalam Al-Kahf: 109.

Kini, perhelatan MTQ semakin spektakuler. Keterlibatan event organizer (EO) profesional menambah kemeriahan acara, mengukuhkan bahwa syiar Islam juga mampu tampil modern tanpa kehilangan substansi spiritualnya. Tidak ada salahnya jika MTQ dikemas menarik dan berteknologi tinggi, selama tujuan utamanya tetap untuk mencari ridha Allah SWT.

Lebih dari sekadar lomba, MTQ adalah momentum evaluasi bersama bagi pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan individu. Kuantitas ahlul Qur’an yang terus bertambah mesti diimbangi dengan peningkatan kualitas. Setiap peserta, pelatih, dan panitia memikul tanggung jawab moral karena di pundak mereka tersemat kehormatan daerah dan marwah umat.

Namun, keberhasilan MTQ tidak hanya diukur dari kemegahan acara atau banyaknya medali. Keberhasilan sejati terletak pada kemampuan semua pihak — peserta, pelatih, lembaga, pemerintah, dan masyarakat untuk menjadikan MTQ sebagai sarana lahirnya generasi Qurani dan Rabbani: generasi yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga hidup bersama nilai-nilai Al-Qur’an dalam setiap gerak kehidupannya.

Pidie Jaya 5 November 2025
Penulis ASN pada kementrian Agama kabupaten Bener Meriah dan pemerhati sosial ke agamaan

Berita Terkait

MTQ Aceh XXXVII Ciptakan Kekaguman dan Keakraban Antardaerah di Pidie Jaya
Pidie Jaya Perkuat Literasi Al-Qur’an Lewat Rakerda LPTQ Aceh 2025
Dukungan Moril dan Evaluasi Lapangan, Komisi A DPRK Pidie Jaya Tinjau Arena MTQ Aceh ke-XXXVII
Bupati Pidie Jaya Buka Seminar Al-Qur’an, Hadirkan Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar
Semarak Hari Ketiga MTQ Aceh ke-37, Ribuan Peserta Tampilkan Kemampuan Terbaik
Kadis Syariat Islam Aceh Tenggara Apresiasi Pelayanan Pidie Jaya di MTQ Aceh ke-37
Semarak Hari Ketiga MTQ Aceh ke-37: Ribuan Peserta Tampilkan Kepiawaian dalam Cinta Al-Qur’an
Jadwal Lomba MTQ Aceh ke-37 pada 4 November 2025, Berlangsung di Sejumlah Lokasi Strategis di Pidie Jaya

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 01:59 WIB

Bupati Gayo Lues Minta Camat dan Pengulu Bekerja dengan Hati untuk Wujudkan Perubahan Nyata

Rabu, 5 November 2025 - 23:38 WIB

Yudisium FKIP Universitas Gunung Leuser, Langkah Awal Menuju Wisuda 2025

Rabu, 5 November 2025 - 23:19 WIB

Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Bupati Aceh Tenggara Serukan Sinergi Hadapi Ancaman Bencana Alam

Rabu, 5 November 2025 - 23:10 WIB

Bupati Fakhry Tegaskan Pentingnya Pelayanan Cepat dan Tepat dalam Urusan Pertanahan

Rabu, 5 November 2025 - 22:46 WIB

Terungkap, Pria di Aceh Tenggara Perkosa Anak Kandung Usai Ibu Temukan Bercak Darah

Rabu, 5 November 2025 - 14:15 WIB

Keluarga Besar Baranews Sampaikan Bela Sungkawa atas Wafatnya Hj. Sri Wahyuny binti Muhammad Jacub

Rabu, 5 November 2025 - 00:34 WIB

Babinsa dan Warga Bersama-sama Padamkan Api yang Lalap Lima Rumah di Aceh Tenggara

Selasa, 4 November 2025 - 17:42 WIB

UGL Gelar Yudisium FKIP 2025, Puluhan Mahasiswa Resmi Sandang Gelar Sarjana

Berita Terbaru

ARTIKEL

Mahasiswa VS AI : Siapakah Yang Lebih Cerdas

Kamis, 6 Nov 2025 - 16:08 WIB