Aceh Tenggara, Bara News — Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara kembali menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kabupaten yang ke-40, Kamis, 24 Juli 2025. Kegiatan keagamaan dua tahunan ini resmi dibuka oleh Bupati H. M. Salim Fakhry dalam sebuah seremoni yang berlangsung khidmat dan meriah di Lapangan Pemuda, Desa Gumpang Jaya, Kecamatan Babussalam.
Acara pembukaan diikuti oleh 489 peserta dari 16 kecamatan yang akan bertanding dalam enam cabang perlombaan, yakni Tilawatil Qur’an, Hifzhil Qur’an, Tartil Qur’an, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an. Ribuan warga tampak antusias menghadiri pembukaan, termasuk unsur Forkopimda, para camat, kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Salim Fakhry menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang kompetisi baca Al-Qur’an, tetapi juga wahana untuk memperkuat syiar Islam, meningkatkan pemahaman terhadap kitab suci, serta membina generasi muda yang mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Qur’ani.
“Kegiatan MTQ ini harus mampu mendorong peningkatan pengetahuan, penghayatan, dan pengamalan terhadap Al-Qur’an. Ini bukan hanya tradisi, tetapi bagian dari upaya kita memperkuat karakter keislaman masyarakat Aceh Tenggara,” ujar Salim Fakhry di hadapan ratusan undangan.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh kafilah, dewan hakim, panitia, dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan MTQ ini. Ia berharap dari ajang ini akan lahir para qari dan qariah terbaik yang bisa mengharumkan nama Aceh Tenggara di tingkat Provinsi Aceh, bahkan nasional.
“Target kita jelas, Aceh Tenggara harus bisa masuk 10 besar pada MTQ Provinsi di Pidie Jaya nanti. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita terus membina generasi Qur’ani secara berkelanjutan,” tambahnya.
Bupati uga menekankan pentingnya profesionalisme dewan hakim dalam menjalankan tugas. Ia meminta penilaian dilakukan secara adil, objektif, dan sesuai aturan, karena hasil seleksi ini akan menentukan wakil kabupaten ke ajang yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, Bupati turut menggarisbawahi peran penting Al-Qur’an dalam tatanan sosial dan politik Aceh. Ia menyebutkan bahwa kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an telah menjadi landasan regulatif dalam kehidupan publik, seperti terlihat dalam Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pilkada dan Qanun Nomor 3 Tahun 2008 tentang Partai Politik Lokal, yang mensyaratkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi calon pemimpin.
Turut hadir Anggota DPR RI Komisi XIII, Muslim Ayub, yang juga tokoh asal Aceh Tenggara. Dalam sambutannya, ia menyatakan kebanggaannya terhadap pelaksanaan MTQ dan menyebut kegiatan ini sebagai sarana strategis dalam membangun karakter generasi muda.
“MTQ tidak hanya membina kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga membentuk pribadi yang berakhlak, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman, termasuk ancaman narkoba dan dekadensi moral,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia MTQ yang juga Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tenggara, M. Rasadi, menyebutkan bahwa MTQ kali ini adalah bagian dari program pembinaan generasi Qur’ani yang rutin dilaksanakan setiap dua tahun. Ia menjelaskan bahwa selain aspek kompetisi, MTQ juga diharapkan menjadi ruang syiar yang memperkuat ikatan keislaman masyarakat.
Suasana pembukaan semakin semarak dengan penampilan marching band dari SMA Negeri 1 Kutacane yang mengiringi parade kafilah. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung hingga 28 Juli 2025 dan dipusatkan di beberapa titik lokasi di Kecamatan Babussalam.
Dengan semangat kebersamaan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara berharap pelaksanaan MTQ ke-XL ini dapat menjadi tonggak penting dalam memperkuat nilai-nilai Islam, memperluas pemahaman masyarakat terhadap Al-Qur’an, dan melahirkan generasi Qur’ani yang akan membawa Aceh Tenggara menuju masa depan yang lebih bermartabat dan religius.(Zul)