Bukan Anti Teknologi, Ini Alasan Sekolah Harus Membatasi Smartphone Saat Belajar

DENI

- Redaksi

Selasa, 20 Mei 2025 - 20:04 WIB

50134 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Penggunaan Smartphone di Kelas (foto: SMAN 1 Banda Aceh)

Ilustrasi, Penggunaan Smartphone di Kelas (foto: SMAN 1 Banda Aceh)

Banda Aceh, 19 Mei 2025 – Keberadaan smartphone di kalangan pelajar kini menjadi perhatian serius. Meski membawa manfaat dalam mendukung pembelajaran, penggunaannya di ruang kelas justru sering disalahgunakan untuk hal-hal di luar kegiatan belajar. Melihat dampak negatif yang muncul, membatasi penggunaan smartphone saat belajar akan berdampak baik untuk mengatasi beberapa masalah seperti berikut.

Dalam penelitian Novitamala dkk. (2024), ditemukan bahwa ada salah satu dampak negatif dari penggunaan smartphone yang berlebihan, yaitu problematic smartphone use. Problematic smartphone use adalah penggunaan smartphone yang berlebihan dan tidak terkendali yang dapat mengakibatkan konsekuensi negatif yang mengganggu aktivitas sehari-hari individu. Termasuk juga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari siswa, seperti dalam menyelesaikan tugas sekolah. Banyak siswa yang lebih memilih bermain ponsel ketimbang menyelesaikan tugas, apalagi jika tugas tersebut terasa sulit atau membosankan.

“Dalam riset yang dilakukan peneliti sebelumnya, 46% pengguna smartphone menunjukkan bahwa mereka  ‘tidak bisa hidup tanpa’ ponsel mereka.” Tulis Novitamala dalam hasil penelitiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, studi oleh Rahmandani dkk. (2018) menunjukkan bahwa siswa yang sering menggunakan smartphone di kelas cenderung pasif dan kurang berinteraksi. Mereka lebih sering membuka media sosial atau bermain game saat guru mengajar. Hal ini tidak hanya mengganggu proses pembelajaran individu, tetapi juga suasana kelas secara keseluruhan.

“Hasil observasi dan angket yang telah dilakukan juga menunjukkan hasil yang sama. Yaitu sebanyak 51 peserta didik dari 84 peserta didik menjawab “iya” menggunakan gadget (smartphone)nya ketika dalam pelajaran atau (KBM). Adanya gadget (smartphone), peserta didik menjadi kurang berkonsentrasi dalam mengikuti (KBM).” Tulis Rahmandani dalam hasil penelitiannya.

“Sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan, bahwa 65 peserta didik dari 84 peserta didik sering asyik bermain gadget saat temannya sedang berbicara. Dan sebanyak 77 peserta didik kurang memperhatikan lingkungan sekitar ketika eudah menggunakan gadgetnya” Lanjutnya.

Dengan melihat berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, penggunaan smartphone di kelas memang perlu dibatasi. Meskipun smartphone memiliki banyak manfaat, penggunaannya yang tidak tepat justru dapat merugikan siswa dan berbagai aspek pembelajaran, baik dari segi motivasi belajar, kedisiplinan, maupun interaksi sosial di lingkungan sekolah.

Pembelajaran akan jauh lebih efektif ketika siswa mampu fokus tanpa gangguan dari layar ponsel mereka. Oleh karena itu, membatasi penggunaan smartphone di ruang kelas merupakan langkah bijak untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dan mendukung pertumbuhan akademik serta karakter siswa.

Tulisan opini singkat dari Haris Al Khairi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala tentang penggunaan smartphone di kelas Sekolah Menengah Atas

 

 

 

 

Berita Terkait

Sinergi Tanpa Batas, Kapolres Nagan Raya Menyapa jurnalis lewat coffee Morning
PT Fajar Baizuri & Brothers Bersihkan Badan Jalan Di Alun Alun Menjelang HUT Nagan Raya Dan HUT RI
Warga Meminta Bupati Nagan Raya Segera Teken Komitmen Dana CSR Tahun 2025.
Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh
Mari Kita Sudahi Konflik Ijazah Jokowi dengan Kesimpulan Akhir “Insya Allah Palsu”
Lain Beathor Lain Armando, Inilah Potret Politik Berhala
Raja Sayang Wabup Nagan Raya Hadiri Munas I ASWAKADA Indonesia di Yogyakarta
Program Sekolah Rakyat untuk Memutuskan Rantai Kemiskinan, Benarkah?

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 00:56 WIB

Mahasiswa Dorong Penguatan ESG dalam Industri Tambang, IMM Aceh Gelar FGD Kolaboratif

Selasa, 15 Juli 2025 - 07:30 WIB

Polda Aceh Gelar Operasi Patuh Seulawah 2025, Fokus pada Tujuh Pelanggaran Prioritas

Selasa, 15 Juli 2025 - 07:27 WIB

Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 Resmi Ditutup, Polres Aceh Tengah Raih Juara Pertama

Senin, 14 Juli 2025 - 19:44 WIB

Pemkab Gayo Lues Terima DAK BKKBN untuk Dukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:20 WIB

Polda Aceh Gelar Kapolda Cup 2025, Total Hadiah Rp60 Juta Diperebutkan

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Berita Terbaru

BENER MERIAH

Potret Buram Dunia Pendidikan Aceh di Tengah Gelontoran Dana Otsus

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:37 WIB