Bea Cukai Kenalkan Tugas dan Fungsi ke Mahasiswa Politeknik Pelayaran Malahayati

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 22 Mei 2024 - 21:18 WIB

5089 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh (21/05/2024) – Tim Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kantor Pusat DJBC Jakarta, bersama Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Aceh dan Pangkalan Sarana Operasi Tipe A Bea Cukai Tanjung Balai Karimun berkunjung ke Politeknik Pelayaran Malahayati, pada Selasa (21/05) di Aceh Besar. Tim kunjungan disambut oleh Capt. Zainal selaku Wadir 1 Politeknik Pelayaran Malahayati dan Tim.

Kunjungan dilanjutkan dengan paparan tentang kepabeanan dan cukai serta tugas dan fungsi DJBC terhadap para taruna dan alumnus Politeknik Pelayaran Malahayati. Dalam kegiatan tersebut juga diisi pengenalan tentang unit Pangkalan Sarana Operasi yang dimiliki oleh Bea Cukai.

Salah satu tugas dan fungsi DJBC dalam mengamankan perairan di wilayah Republik Indonesia adalah dengan memberdayakan awak kapal patroli. Saat ini terdapat 5 Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai di Indonesia, diantaranya Pangkalan Sarana Operasi Sorong, Pantoloan, Tanjung Priok, Batam dan Tanjung Balai Karimun. Pangkalan Sarana Operasi dibangun untuk mengamankan perairan di Indonesia dari masuknya barang-barang impor yang berbahaya dan/atau ilegal serta mencegah upaya penyelundupan barang ekspor ilegal.

Kegiatan diikuti oleh 180 taruna dan alumni Politeknik Pelayaran Malahayati. “Kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan kepada taruna kami, agar mereka mengerti akan kepabeanan dan cukai, dan pekerjaan mereka kelak akan sangat berhubungan dengan kepabeanan dan cukai nantinya setelah mereka terjun di lapangan” ujar Capt. Zainal.

DJBC sebagai instansi vertikal di bawah Kementerian Keuangan memiliki tugas dan fungsi sebagai pengumpul penerimaan negara (revenue collector), memfasilitasi perdagangan (trade facilitator), mengasistensi pelaku industri (industrial assistance) dan melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya dan/atau ilegal (community protector).

Berita Terkait

Tarmizi Age: Peran Mualem-Dek Fad Cukup Penting dalam Reformasi Pemerintahan
Lumrah Dalam Olah Raga Menggunakan Celana Pendek, Seperti Sepak Bola, Begitu Juga Lomba Lari
Pastikan Suplai BBM, Bupati Aceh Selatan Berkunjung ke Kantor Pertamina Wilayah Aceh
Menuju Perbaikan Aceh Tenggara, FORBES DPRA Dapil VIII Siap Bersinergi dengan Pemerintah Aceh Tenggara
Ketua SAPA: Spanduk Provokatif Cederai Etika Demokrasi
Ketua BPH Gus Irfan Kunjungi Aceh, Lepas Jamaah Haji Kloter Pertama dan Lantik Pengurus Daerah Gemira Aceh.
Wakil Gubernur Aceh Terima Kunjungan IDH, Pererat Silaturahmi dengan Pemerintahan Baru
Peduli Inflasi Wagub Kumpulkan Seluruh Kepala Daerah Se Aceh