Antisipasi Konser Langgar Syariat, Fachrul Razi Kembangkan Pusat Rapai Aceh di Banda Aceh

Sumber Infopublik.id

- Redaksi

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:33 WIB

5090 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Antisipasi Konser melanggar syariat Islam yang dapat kembali terulang, Fachrul Razi yang juga Senator DPD RI asal Aceh turut mengembangkan seni budaya Rapai Aceh di Beberapa Gampong. Pendirian awal di mulai Gampong Mulia dan akan berkembang di 90 Gampong di Banda Aceh.

“Insya Allah, Jika Allah mengizinkan saya menjadi Pemimpin di Kota Banda Aceh, Saya lebih berani dan tegas melarang konser yang melanggar Syariat digelar dalam kawasan Banda Aceh. Saya akan siapkan qanun yang tegas dan bagi yang melanggar dan terekam di media sosial melakukan joget-joget yang melanggar syariat Islam, siap-siap saja menerima hukuman,” Tegas Fachrul Razi.

Sebagai solusinya, Fachrul Razi menggagas berkembangnya seni budaya Rapai di setiap Gampong di Banda Aceh. Sebagai tahap awal, dirinya kembangkan Pusat Rapai Aceh di setiap gampong di Banda Aceh dan akan berlanjut di setiap gampong. Bukan hanya seni budaya, Fachrul Razi juga mengembangkan Zikir dan Shalawat serta Dalail Khairat agar memberikan wajah Banda Aceh sebagai Kota Ibadah dan Kota Budaya.

Lagu dan alat musik tabuh bernama Rapai, Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral untuk warga serta menjelaskan tentang hidup dalam warga sosial. Konon tarian itu dibawakan untuk mengisi kekosongan saat santri tengah beristirahat. Tarian ini dibuat sebagai sarana dakwah yang mempunyai kekuatan untuk menarik minat penonton.

Lirik atau syair-syair yang telah dibuat sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki nilai-nilai dakwah dan seruan kepada kebajikan di dalamnya untuk bisa dimainkan di depan penonton.

Senator Fachrul Razi yang juga pembina dan Pendiri Pusat Rapai Nusantara mengatakan seni rapai Aceh saat ini mulai ditinggalkan anak muda. “Anak muda aceh lebih senang dengan hiburan konser artis ibu kota, padahal kita banyak memiliki kesenian yang bagus – bagus untuk dikembangkan, salah satunya rapai Aceh,” pungkas Fachrul Razi.

Fachrul Razi mengatakan Saman dan Rapai telah mendunia haruslah di kembangkan sebagai daya tarik pariwisata. Serta mensyiarkan Islam di seluruh nusantara. “Maka dari itu kita kedepannya mengatisipadi Konser yang melanggar syariah dengan terlibat aktif menghidupkan kembali seni Aceh atau mengembangkan rapai Aceh agar dikemas sesuai dengan zaman saat ini,” ujarnya.

Konser musik yang digelar pada malam beberapa waktu silam, di Banda Aceh, atau bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriyah telah menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat Aceh.

Berita Terkait

Enam Kloter Jemaah Haji Aceh Telah Diberangkatkan, Kloter Tujuh Mulai Masuk Asrama
Bupati Aceh Selatan Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Kloter 6 Embarkasi Aceh, Pesan Jaga Kesehatan dan Ukhuwah
Abaikan UUPA, YARA gugat Kemendagri ke Komisi Informasi Pusat
Polresta Banda Aceh Gagalkan Penyelundupan 5 Kg Sabu di Bandara SIM: Tiga Tersangka Ditangkap, Tiga Buron
Juru Parkir Liar dan Makelar Ilegal Diciduk di Tungkop, Terima Setoran hingga Rp 1,2 Juta per Bulan
17 Kali Berturut Turut Raih Opini WTP Pemkab Nagan Raya Dari BPK RI.
Rumah Singgah Griya Tuan Tapa Hadir di Banda Aceh, Solusi Nyata Bagi Pasien Kurang Mampu
Membuka Wawasan Dunia melalui Program Student Mobility UUI