Kutacane | Baranews — Sabtu pagi (8/11/2025), langit cerah menaungi Kota Kutacane, seolah ikut menyambut momen bersejarah bagi dunia pendidikan Aceh Tenggara. Di halaman megah Universitas Gunung Leuser (UGL), ratusan toga hitam berbaris rapi. Senyum, haru, dan kebanggaan berpadu dalam satu napas — menandai lahirnya 388 sarjana baru yang siap menapaki masa depan dengan penuh keyakinan.
Suasana kampus pagi itu begitu hangat. Prosesi Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana Angkatan XI berlangsung khidmat, disaksikan ribuan tamu undangan. Dari berbagai pelosok desa di Aceh Tenggara, para orang tua datang dengan pakaian terbaik mereka — membawa bunga, doa, dan rasa syukur yang tak terbendung.
Panggung utama berdiri kokoh, dihiasi ornamen Alas berpadu warna merah-putih. Potret Ketua Umum YPGL Drs. H. Jamanuddin, M.AP dan Rektor UGL Dr. Indra Utama, M.Pd terpampang gagah, menambah khidmat suasana. Tarian tradisional Gayo–Alas membuka acara dengan gemulai, seakan menegaskan bahwa UGL tak hanya mencetak sarjana, tapi juga menjaga nadi budaya lokal.
Dalam sambutannya, Rektor UGL Dr. Indra Utama, M.Pd mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian para mahasiswa.
Lebih dari separuh wisudawan berasal dari desa. Ini bukti bahwa Universitas Gunung Leuser hadir untuk rakyat — mencetak generasi terdidik dari tanah sendiri, untuk membangun daerah sendiri,” ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Sebanyak 388 lulusan tersebut berasal dari enam program studi unggulan, yaitu:
S1 Akuntansi: 38 orang
S1 Manajemen: 98 orang
S1 Pendidikan Biologi: 69 orang
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PKO): 50 orang
S1 Agroteknologi: 96 orang
S1 Teknik Sipil: 37 orang
Kehadiran Bupati Aceh Tenggara H.M. Salim Fakhry, Ketua DPRK Denny Febrian Roza, S.STP., M.Si, dan Kepala LLDikti Wilayah XIII Aceh Dr. Ir. Rizal Munandi, MM, MT menambah kebanggaan acara tersebut. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya pendidikan sebagai pilar utama kemajuan daerah.
Hari ini kita menyaksikan bukti bahwa anak-anak Aceh Tenggara mampu berdiri sejajar dengan siapa pun. Jadilah sarjana yang membawa cahaya bagi kampung halaman — bukan sekadar menyandang gelar di pundak,” pesannya penuh semangat.
Sementara itu, Jamal B, Sekjen Garuda Sakti, turut menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kiprah UGL yang terus melahirkan sumber daya manusia unggul di wilayah pedalaman Aceh.
Universitas Gunung Leuser adalah simbol kebangkitan pendidikan di Tanah Alas. Kami di Garuda Sakti melihat UGL sebagai mitra strategis dalam mencetak generasi muda berintegritas dan berkarakter,” ungkap Jamal dengan nada penuh optimisme.
Menjelang siang, suasana semakin hangat. Tawa dan air mata bahagia mewarnai setiap sudut kampus. Para wisudawan berfoto di bawah pepohonan rindang, berpelukan dengan keluarga, seolah enggan melepas momen yang akan selalu mereka kenang.
Hari itu, Kutacane tidak sekadar menjadi saksi wisuda — melainkan kebangkitan semangat baru untuk Aceh Tenggara. Universitas Gunung Leuser kian tegak, membawa harapan bahwa dari Tanah Alas, cahaya ilmu akan terus menyala bagi generasi mendatang.
(Redaksi)













































