ACEH BESAR – Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh menggelar silaturahmi dan rapat bersama pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banda Aceh di sebuah kafe Citra Rasa, Desa Cadek, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Minggu (14/9/2025). Acara yang berlangsung sejak pukul 14.30 WIB ini dipimpin langsung oleh Ketua IWOI Aceh, Dimas KHS AMF, dan dihadiri sejumlah pengurus wilayah maupun daerah.
Silaturahmi ini bertujuan mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, dan keterbukaan antara pengurus IWOI Aceh dengan pengurus Banda Aceh. Selain itu, kegiatan juga dirangkaikan dengan rapat persiapan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) IWOI Indonesia ke-3 yang akan digelar di Aceh. “Tujuan kita bersilaturahmi agar terjalin rasa persaudaraan, kekeluargaan, dan keterbukaan satu sama lain. Tidak ada perbedaan di antara kita, semua harus saling mendukung,” ujar Dimas dalam keterangannya.
Dalam rapat tersebut, sejumlah agenda penting turut dibahas, termasuk rencana pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang direncanakan berlangsung pada awal Ramadan 2026, usai peringatan Hari Pers Nasional. Program ini disiapkan sebagai bagian dari langkah strategis peningkatan kualitas dan profesionalitas wartawan anggota IWOI di Aceh. “Insya Allah, setelah verifikasi Dewan Pers, kita akan mengadakan pra-UKW dan UKW di tahun 2026. Hal ini bagian dari upaya meningkatkan SDM jurnalis IWOI Aceh agar lebih profesional,” kata Dimas.
Ia menegaskan, IWOI secara nasional telah resmi terdaftar di Dewan Pers sejak Juli 2025 dan kini tengah menunggu hasil verifikasi lebih lanjut. Dari 11 provinsi yang diutus, Aceh menjadi salah satu representasi dalam proses ini. “Alhamdulillah seluruh persyaratan telah kita penuhi. Tinggal menunggu keputusan Dewan Pers di mana posisi IWOI akan ditempatkan,” tambahnya.
Dimas menjelaskan, target besar IWOI Aceh adalah mencetak jurnalis yang profesional pada tahun 2027. Profesionalitas yang dimaksud tidak hanya berpedoman pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, tetapi juga memahami regulasi lain yang berkaitan dengan kerja jurnalistik, seperti UU ITE, UU Keterbukaan Informasi Publik, dan aturan hukum lainnya. “Kita ingin seluruh pengurus, baik DPW maupun DPD, mampu menjalankan tugasnya sesuai tupoksi sebagai jurnalis, serta bekerja sama dengan semua mitra, mulai dari pemerintah, TNI/Polri, BUMN, BUMD, hingga masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pada 2026 pihaknya menargetkan IWOI hadir di 23 kabupaten/kota di Aceh. Karena itu, ia mengajak seluruh pengurus menjaga kekompakan, rasa kebersamaan, dan kepercayaan satu sama lain. “Pengalaman pahit di tahun-tahun sebelumnya, ketika ada perpecahan hingga sejumlah mantan pengurus berpindah ke wadah pers lain, harus jadi pelajaran berharga. Ke depan kita tidak boleh terprovokasi lagi. IWOI Aceh harus seperti mata rantai yang sulit diputus, kuat karena kebersamaan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Dimas yang akrab disapa Bejo juga menegaskan pentingnya menjaga konsistensi organisasi, menyelesaikan program kerja 2025, dan memastikan panitia HUT ke-3 IWOI terbentuk dengan baik. Panitia tersebut nantinya juga akan mengawal persiapan pra-UKW dan UKW tahun depan. “Saya berharap semua pengurus bisa bekerja sama dengan penuh kekeluargaan dan tetap solid dalam menghadapi tantangan,” tutupnya.
Silaturahmi yang berlangsung dalam suasana hangat itu menjadi awal dari rangkaian persiapan IWOI Aceh menuju agenda besar organisasi, sekaligus menandai komitmen untuk memperkuat peran jurnalis online di Aceh dengan semangat profesionalitas dan kebersamaan. (*)