Menilisik Dalang Pelanggaran HAM dalam Peristiwa G30SPKI

Redaksi Bara News

- Redaksi

Selasa, 22 Juli 2025 - 03:44 WIB

50272 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Sri Radjasa MBA (Pemerhati Intelijen)

TUDINGAN tanpa berkesudahan ditujukan kepada Tentara Nasional Indonesia, terhadap kasus pelanggaran HAM berat, peristiwa G30S PKI dan penggulingan presiden Soekarno. Sudah saatnya bangsa Indonesia, disajikan sejarah yang sebenarnya tentang apa yang terjadi pada masa itu. Ajang adu domba terhadap bangsa Indonesia oleh negara-negara besar harus dihentikan, karena hanya mengakibatkan citra bangsa Indonesia selalu terpuruk, dalam pergaulan diantara bangsa-bangsa di dunia. Kini saatnya dibutuhkan kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa, untuk saling memperkuat rasa nasionalisme dan kesetiakawanan social, menghadapi tipu muslihat barat (amerika, inggris, belanda dan Australia) dan kuda troya mereka yang telah menyusup ke berbagai lembaga negara.

Pada tahun 2017, didapat dokumen rahasia AS dari US embassy di Jakarta yang telah dideklasifikasi, berisi tentang AS telah memfasilitasi dan mendorong terjadinya pembunuhan massal pada peristiwa G30S PKI, demi kepentingan geopolitiknya. Diplomat AS mengakui kepada jurnalis Kathy Kadane, bahwa mereka telah memberikan ribuan nama pendukung PKI dan orang-orang kiri, kepada Angkatan Darat Indonesia. Kudeta terhadap presiden Soekarno, oleh AS dipandang sangat sukses, untuk dijadikan model kampanye pemusnahan anti-komunis di seluruh Asia dan Amerika Latin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dokumen rahasia M16 yang telah dideklasifikasi, mengungkap bagaimana pemerintah Inggris, memerintahkan Norman Reddaway pakar propaganda dari M16 dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Sir Andrew Gilchrist untuk melaksanakan tugas khusus, menggulingkan presiden Soekarno. Mereka kemudian bergabung dengan organ CIA di timur jauh, melancarkan operasi tersebar dan licik untuk menggulingkan presiden soekarno, disisi lain mereka memperkuat TNI AD sebagai lawan potensial soekarno. Menurut Reddaway, penggulingan Sukarno adalah salah satu kudeta “paling sukses” yang dilakukan M16.

Akhirnya peristiwa berdarah yang menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia dan terkubur sekian lama, kini terang benerang terangkat kepermukaan, untuk dijadikan bahan renungan seluruh elemen bangsa, bahwa kita sebagai bangsa besar telah dijerumuskan oleh musuh-musuh besar kita, kedalam ajang permusuhan diantara anak bangsa. Bahkan para kolone kelima atau kuda troya peliharaan asing, tanpa rasa ragu berkhianat terhadap negara. Masih tertinggal dalam ingatan kita, Internasional People’s Tribunal 1965 di Den Haag yang digagas oleh dua orang warga negara Indonesia Nur syahbani dan Todung Mulya Lubis, telah menjatuhkan vonis kepada negara Indonesia tercinta, sebagai pelaku pelanggaran HAM berat dalam peristiwa G30S PKI. Sudah saatnya bangsa ini bangkit dan bersatu, untuk menolak dikriminalisasi oleh asing. Kita harus berani mengatakan, sesungguhnya otak pelaku pelanggaran HAM berat di Indonesia, dalam peristiwa G30S PKI dan penggulingan presiden Soekarno adalah states terrorism Amerika Serikat dan Inggris.

Berita Terkait

Kuota Partai, Pendamping Desa dan Korupsi Kebijakan Menteri Yandri
TNI di Persimpangan Politik Reformasi
Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi
Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala
Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru
Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya
Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor
Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 22:51 WIB

Diduga Ada Indikasi Persaingan Bisnis di Balik Isu Makanan Berbelatung di MUQ Aceh Selatan

Rabu, 17 September 2025 - 22:49 WIB

Aceh Selatan Sudah Finalkan Laporan Realisasi DOKA Tahap I

Selasa, 16 September 2025 - 02:48 WIB

Bupati Aceh Selatan Diingatkan, Memimpin Daerah Bukanlah Mengelola Perusahaan

Senin, 15 September 2025 - 23:20 WIB

Petugas Masak MUQ Aceh Selatan Klarifikasi Isu Makanan Santri: “Kami Masak Sehari Tiga Kali, Sesuai Prosedur”

Senin, 15 September 2025 - 00:01 WIB

Aceh Selatan Tertinggal Realisasi Penyaluran DOKA 2025, GerPALA Minta Bupati Mirwan Lebih Fokus dan Serius Kelola Pemerintahan

Minggu, 14 September 2025 - 16:10 WIB

Pemkab Aceh Selatan Tanggapi Serius Persoalan MUQ, Bupati Mirwan: Jadikan Momentum Perbaikan

Minggu, 14 September 2025 - 16:10 WIB

Bupati H Mirwan MS : Jadikan Masukan dan Kritikan sebagai Obat untuk Kemajuan Aceh Selatan

Sabtu, 13 September 2025 - 22:50 WIB

Perbaiki Mental dan Trauma Santri, Pimpinan Pesantren MUQ Aceh Selatan Hadirkan Dokter Spesialis Psikiater

Berita Terbaru