Bea Cukai Aceh Tegaskan Komitmen Perangi Narkotika dalam Pemusnahan Barang Bukti Bersama Polda Aceh

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 13 Juni 2025 - 06:19 WIB

50202 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh, 12 Juni 2025 — Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberantasan narkotika. Kali ini, institusi pengawas perbatasan tersebut turut ambil bagian dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Aceh di Aula Presisi, Mapolda Aceh, Kamis (12/6). Acara yang dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko, dihadiri oleh sejumlah instansi strategis, termasuk Bea Cukai Aceh, sebagai bagian dari sinergi lintas sektor dalam memerangi peredaran narkotika yang kian mengkhawatirkan di Tanah Rencong.

Dalam kegiatan tersebut, Bea Cukai Aceh diwakili oleh Kepala Bagian Umum, Rhena Desanti, serta Pelaksana Harian Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan, Nazuwir. Keterlibatan mereka bukan sekadar simbolis, melainkan cerminan nyata dari komitmen institusi dalam menjaga pintu-pintu masuk wilayah Aceh yang dikenal memiliki jalur laut dan darat yang cukup rentan terhadap penyelundupan barang-barang ilegal.

Kapolda Aceh, dalam konferensi pers seusai kegiatan pemusnahan, memaparkan besarnya barang bukti yang berhasil diamankan dan kini dimusnahkan. “Total barang bukti yang dimusnahkan hari ini adalah 25 kilogram kokain, 108 kilogram sabu, dan 640 kilogram ganja. Semua ini merupakan hasil pengungkapan dari berbagai operasi yang dilakukan bersama Ditresnarkoba, Ditintelkam, Bea Cukai, serta jajaran Polres di Aceh,” ujar Kapolda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, Irjen Kartiko menegaskan bahwa ke depan, pendekatan hukum terhadap para pelaku pengedaran narkotika akan semakin diperluas dengan penerapan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). “Kami ingin memutus aliran uang yang menjadi sumber kekuatan jaringan narkotika ini,” katanya tegas.

Dukungan terhadap langkah ini datang dari Bea Cukai Aceh. Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat, Muparrih, menekankan bahwa pihaknya siap memperkuat pengawasan di semua jalur masuk — laut, udara, dan darat. “Sebagai community protector, Bea Cukai Aceh memegang peran penting dalam memfilter masuknya barang-barang berbahaya ke wilayah Indonesia, khususnya Aceh yang berbatasan langsung dengan jalur perdagangan internasional,” kata Muparrih.

Menurutnya, sinergi dengan kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya akan terus diperkuat, tak hanya dalam penindakan tetapi juga pada aspek intelijen dan pencegahan. “Kami berkomitmen menjaga generasi muda Aceh dari bahaya narkoba yang dapat merusak masa depan. Sinergi bukan hanya slogan, tapi menjadi jalan konkret untuk memerangi kejahatan lintas negara ini,” tambahnya.

Aceh sendiri dikenal memiliki karakteristik geografis yang menantang, dengan garis pantai yang panjang dan perbukitan yang menjadi celah potensial bagi jaringan penyelundupan narkoba. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum, termasuk Bea Cukai, dalam melakukan pengawasan yang ketat dan efektif.

Namun, menurut Nazuwir dari Bidang Penindakan dan Penyidikan, kondisi geografis bukan alasan untuk lengah. “Kita terus mengembangkan teknologi pengawasan dan peningkatan kapasitas personel agar bisa mendeteksi lebih dini aktivitas mencurigakan di wilayah rawan. Kita tidak bekerja sendiri, dan itu kuncinya,” ujarnya.

Pemusnahan barang bukti narkotika hari ini menjadi penanda bahwa kerja sama antarinstansi di Aceh terus berkembang dalam arah yang positif. Selain menunjukkan hasil kerja lapangan, acara tersebut juga menjadi momentum untuk menyampaikan pesan kuat kepada publik bahwa negara hadir dan tidak akan memberi ruang bagi kejahatan narkotika.

Dengan terus aktif dalam berbagai forum dan operasi bersama, Bea Cukai Aceh berharap ke depan mampu menekan angka penyelundupan narkotika secara signifikan dan menjaga Aceh tetap aman dari ancaman barang terlarang. (RED)

Berita Terkait

Pemkab Gayo Lues Tegaskan Dukungan terhadap Program Keagamaan, Wabup Maliki: Sejalan dengan Visi Pemerintahan Kami
Polres Gayo Lues Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Korupsi Dana Bumdesma “Gayo Kita” ke Kejari
Kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues Tinjau Sekolah di Dua Kecamatan Pastikan Layanan Pendidikan dan Fasilitas Belajar Tetap Merata
Pemilihan Urang Tue Kampung Porang 2025 Berlangsung Tertib, Warga Empat Dusun Tetapkan Perwakilan Baru untuk Periode 2025–2031
Polres Gayo Lues Serahkan Tersangka Kasus Pemerkosaan Anak Kandung Yang Masih di Bawah Umur ke Kejaksaan
Terima Kunjungan Komisi IV DPRA, Pemkab Gayo Lues Usul Pembebasan 10.000 Ha Lahan untuk APL
Asisten III Setdakab Gayo Lues Lantik 14 ASN Fungsional, 12 Diantaranya Pimpin Puskesmas
Wabup Gayo Lues Tegaskan Penertiban Kendaraan Dinas, Larang Pemakaian BBM Subsidi

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 22:51 WIB

Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi

Rabu, 17 September 2025 - 02:19 WIB

Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala

Selasa, 16 September 2025 - 19:39 WIB

Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru

Minggu, 14 September 2025 - 13:45 WIB

Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya

Minggu, 14 September 2025 - 01:21 WIB

Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor

Sabtu, 13 September 2025 - 21:42 WIB

Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Sabtu, 13 September 2025 - 18:58 WIB

Semangat Gotong Royong Ratusan Personel Batalyon infanteri Yonif 856 TP/ Satria Bumi Sakti Bersihkan Masjid

Jumat, 12 September 2025 - 16:10 WIB

PT Socfindo Seumayam Berikan Makanan Tambahan Untuk Warga Simpang Deli Kampung

Berita Terbaru