Oleh : Turham AG, S. Ag., M.Pd
Dosen IAIN Takengon/Maestro Bahasa dan Budaya Gayo
Dewasa ini, terutama kalangan muda sudah semakin sedikit mengerti, faham dan tau tentang bahasa Gayo baik dalam berbicara maupun mengenali nama-nama benda, nama tempat, bahkan nama-nama anggota tubuh sendiri beserta bagian-bagianya tidak dapat lagi disebutkan secara rinci, namun secara umum nama anggota tubuh dimaksud masih banyak yang mengetahui.
Disisi lain bahasa Gayo sudah masuk ke dalam kategori rentan punah menurut hasil penelitian Badan Bahasa, artinya bahasa Gayo hampi-hampir punah jika tidak dimulai untuk menggali dan mensosialisasikan kepada generasi muda sejak dari sekarang.
Tulisan ini dimaksudkan sekedar menyegarkan ingatan tentang nama-nama anggota tubuh dalam bahasa Gayo sejak dari kepala sampai kepada kaki akan disampaikan satu persatu kendati tidak secara detil yaitu:
Ulu (kepala secara keseluruhan). Pada ulu terdapat beberapa bagian seperti uwok (rambut), umuk-umuk (ubun-ubun), kemiring kuen (telinga kanan), kemiring kiri (telinga kiri). Bagian lain dari ulu terdapat salak (muka secara keseluruhan) dengan bagian masing-masing yaitu gumak (diatas kening), seliben (kening), alis kuen (alis kanan), alis kiri (alis kiri), perumpak (antara alis/pangkal hidung), kelupak mata kuen (kelopak mata kanan), kelupak mata kiri (kelopak mata kiri), jangut mata atas (bulu mata atas), jangut mata tuyuh (bulu mata bawah), mata kuen (mata kanan), mata kiri (mata kiri), pipi kuen (pipi kanan), pipi kiri (pipi kiri)
Bila di pipi kuen atau kiri ditumbuhi bulu dinamakan siger. selanjutnya iyung (hidung), gumis (kumis) awah (mulut), bibir atas (bibir atas), bibir tuyuh (bibir bawah), ipon (gigi), dagu (dagu), jangut dagu (jenggot). Adapun yang didalam mulut sebagai alat pengecap adalah dinamakan delah (lidah), sementara uvula yang tergantung dalam rongga mulut orang Gayo menyebutnya anakalah
Selanjunya adalah rongok yang berarti leher secara keseluruhan, dengan bagian masing-masing dinamakan tangkol (tengkuk), wong (dibawah tengkuk/leher belakang), lekum (jakun) dan rongga pernafasan (tenggorokan) disebut dengan gerngong, bila terdapat kelenjar yang membuat leher bengkak orang Gayo menyebutnya pogeng (gondok).
Pada bagian bawah rongok yaitu kerlang kuen (bahu kanan), kerlang kiri (bahu kiri), dibawah kerlang kuen bagian belakang dinamakan (lamung), adapaun dibawah kerlang kiri bagian belakang dinamakan dayung. Pada bagian depan lamung dan dayung dinamakan dede kuen (dada kanan) dan dede kiri (dada kiri), apabila terdapat bulu didada (biasanya pada laki-laki) dinamakan jangut dede.
Adapun yang disebut tuke adalah perut secara keseluruhan, bagiannya terdapat pusok (pusat), pada perut bagian kanan dan kiri pusok dinamakan lelapen. Pada bagian dalam tuke terdapat juga bagian-baginya yaitu rerang (tulang rusuk), paru-paru (paru), limpe (limpa), ate (hati) dan tetuke (jeroan) termasuk usus
Selaras dengan kerlang ke bawah terdapat pumu kuen (tangan kanan) dan pumu kiri (tangan kiri) dengan masing-masing bagianya adalah siku (siku), betiken (antara siku kepergelangan tangan), pegelangan (pergelangan tangan), tapak pumu (telapak tangan) dan jejari (jari-jari) dengan bagian terdiri dari ine pumu (ibu jari/jempol), tetilok (telunjuk), jari lelah (jari tengah), jari manis (jari manis) dan kelengking (kelingking), untuk jari-jari baik yang kanan maupun kiri sebutanya sama tinggal penambahan kuen atau kiri.
Awak yaitu pinggang yang terletak dibawah perut dengan masing-masing bagian yang ada adalah imul/put (pantat), kesut (lubang anus), penyawan (alat vital) dan ralik nawan/ralik ni awan (pangkal paha). Kemudian kiding (kaki secara keseluruhan) dengan bagaian-bagianya adalah awan (paha), uku (lutut), tis (betis), uwah tis (betis bagian belakang), mata gong (mata kaki), tapak kidding (telapak kaki), saka (telapak kaki bagi belakang) dan jejari kidding dengan masing-masing baginya adalah ine kiding (ibu jari kaki), sementara jari lainya mengikuti seperti jari tangan baik kanan maupun kiri.