Demokrasi Indonesia Kembali Ternodai Akankah Dejavu 2019 terjadi 2024 Ini

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 17 Februari 2024 - 04:05 WIB

50669 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BARANEWS | Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.

Secara etimologis, dalam bahasa Yunani demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan kratos (kekuatan), yang secara istilahnya apabila digabungkan memiliki makna kekuatan rakyat.

Sebagai bangsa demokratis, negara Indonesia harus mengakomodasi aspirasi atau suara rakyat (khususnya kaum minoritas) karena dalam sistem demokrasi rakyat memegang kekuasaan penuh atas pemerintahan yang dijamin secara konstitusional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, sebagai upaya menjalankan demokrasi yang bebas, adil, dan jujur, penentuan pemimpin harus dilakukan melalui pemilihan umum yang melibatkan penuh asprirasi masyarakat, Musyawarah untuk mencapai mufakat yang merupakan prinsip utama demokrasi juga harus dilakukan secara bertanggung jawab karena dengan cara inilah rakyat dapat menentukan harapan bersama dengan tetap menjaga harmoni dan stabilitas sosial-politik.

Akan tetapi demokrasi Indonesia pada saat ini tidak berjalan dengan yang sudah di jelaskan diatas, dimana terdapat kecurangan di balik demokrasi itu sendiri. Seharusnya pesta demokrasi yang seharusnya harus menghargai berpendapat, harus saling menghormati antara sesama manusia dan berpartisipasi dalam lingkungan sosial.

Demokrasi pada tahun ini dimana saling sindir apabila paslon yang mereka dukung kalah dengan paslon yang lainnya, saling sindir apabila paslon lain kalah dalam pemilu yang dilakukan oleh bawaslu, yang seharusnya demokrasi mencerminkan saling menghargai berpendapat, saling menghormati antara sesama manusia ini malah saling sindir satu sama lain tidak mencerminkan kualitas demokrasi yang ada di indonesia ini.

Pesta demokrasi pada tahun 2004 merupakan pemilu pertama pasca perubahan amandemen UUD 1945. Pemilihan kali ini merupakan pemilihan yang diikuti banyak partai. Ada dua macam pemilihan umum, yang pertama pemilihan untuk memilih anggota parlemen yang partainya memenuhi parliamentary threshold. Saat itu, pemilu diikuti oleh 24 partai politik dan diselenggarakan pada 5 April 2004.

Pada pemilu 2004 yang lalu awal cikal bakal demokrasi Indonesia di bentuk. Pada waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden Indonesia sebelumnya SBY ( Susilo Bambang Yudhono) terpilih sebagai presiden pada tahun 1999 sampai 2001 dan pada tahun 2004 SBY terpilih sebagai presiden Republik Indonesia yang kedua kalinya.

Pada tahun 2014 kembali pesta demokrasi berlangsung untuk memilih presiden dan wakil presiden selanjutnya pada tahun 2014 Calon Presiden dan wakil presiden ialah Prabowo-Hatta dan Jokowi- Jusuf Kalla, dimana track record jokowidodo pada saat itu, begitu bagus rekam jejak pada saat menjadi gubernur DKI jakarta begitu bagus oleh karena itu, masyarakat Indonesia memilih jokowidodo sebagai presiden Republik Indonesia 2014-2019 dapan pada pesta demokrasi selanjutnya jokowidodo kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden Republik Indonesia 2019-2024 berpasangan dengan Ma’ruf Amin dan lawannya Prabowo-Sandi.

Pada pesta demokrasi 2019 inilah demorasi mulai ternodai banyaknya drama pada pemilu 2019 yang lalu merupakan pemilihan serentak legislatif dan pemilihan presiden yang bersamaan, tragedi pemilu serentak 2019 menjadi sejarah kelam pesta demokrasi Indonesia.

Dikutip dari Kompas.Tv Data dari seluruh Indonesia 894 KPPS meninggal dunia 5,175 lainnya jatuh sakit. Serta di tambahi kecurangan yang bermunculan yang beredar sehingga berujung sidang sengketa pilpres untuk membuktikan kecurangan yang dilakukan pada pemilu 2019 tersebut.

Pada sidang sengketa pilpres tersebut pasangan Jokowidodo dan Ma’ruf Amin memenangkan pada sidang sengketa pilpres tersebut.

Sidang Sengketa Pilpres 2019 ini menjadi trending topic karena kasus kecurangan video yang beredar sehingga masuk sidang sengketa pilpres, ini merupakan awal demokrasi ternodai dengan banyak kecurangan yang beredar di media sosial, pada tahun 2024 ini pesta demokrasi mulai lagi, dimana pasca pencoblosan banyak nya kecurangan yang beredar dari surat suara sudah di coblos duluan, video yang beredar seorang nenek mau memilih paslon yang mau dia pilih seorang pemuda yang merekamnya malah coblos yang lain, serta hasil suara di situs pemilu 2024 tidak sesuai dengan hasil dari surat C hasil malahan berbeda dengan situs pemilu 2024 sehingga paslon lain yang dirugikan atas kasus tersebut. Akankah kejadian 2019 kemarin akan terjadi lagi di tahun 2024 ini.

Akankah Demokrasi Indonesia sampai disini saja, pesta masyarakat Indonesia tidak baik – baik saja.

Oleh : Syahrul Amin, S. Sos

( Untuk Terakhir kalinya Saya Mengkritik Pemerintah Indonesia, Sampai Jumpa Lagi)

Berita Terkait

Kuota Partai, Pendamping Desa dan Korupsi Kebijakan Menteri Yandri
TNI di Persimpangan Politik Reformasi
Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi
Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala
Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru
Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya
Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor
Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 13:39 WIB

Satpol PP Didorong Bangun Citra Baru yang Humanis dan Pro Rakyat

Jumat, 19 September 2025 - 13:36 WIB

Kemensos Perkuat Akurasi Penyaluran Bansos dengan Data Tunggal

Jumat, 19 September 2025 - 13:17 WIB

Kemlu: Temuan PBB tentang Genosida di Gaza Jadi Momentum Tuntut Akuntabilitas Israel

Jumat, 19 September 2025 - 13:09 WIB

DPR Setujui 10 Calon Hakim MA, KY Tekankan Kekurangan Hakim Ad Hoc HAM

Jumat, 19 September 2025 - 03:25 WIB

Gugatan Tutut Soeharto ke Menkeu Dicabut, Purbaya: Beliau Kirim Salam, Saya Balas Salam

Jumat, 19 September 2025 - 03:22 WIB

Ahli di Sidang MK: 4.351 Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Kesempatan Warga Sipil Hilang!

Jumat, 19 September 2025 - 03:14 WIB

Nurhadi Tegaskan 5.000 Titik Dapur MBG Fiktif Harus Diusut Tuntas: Jangan Korbankan Gizi Anak Bangsa

Jumat, 19 September 2025 - 03:04 WIB

Rocky Gerung Sindir Reshuffle Kabinet Prabowo: Cuma Ganti Orang, Bukan Ubah Kualitas

Berita Terbaru