Penulis : Sri Radjasa, MBA (Pemerhati Intelijen)
PERJALANAN panjang perusahaan telekomunikasi plat merah yang berdiri sejak 1965, tidak sedikit sumbangsih PT Telkom, untuk menjadi jendela komunikasi membangun semangat kebangsaan dan mensejajarkan citra Indonesia di fora internasional. PT Telkom sebagai kebanggaan bangsa, dengan asset mencapai Rp. 299.54 Triliun pada kuartal I tahun 2025, menempatkan PT Telkom sebagai tulang punggung Danantara.
Sudah barang tentu menjadi kewajiban seluruh rakyat, untuk menjaga kelangsungan PT Telkom, dalam mengemban tugas membangun akses konektivitas di seluruh Nusantara, melalui infrastruktur telekomunikasi digital berkualitas, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Performa PT Telkom saat ini sedang tidak baik-baik saja, akibat diterpa oleh persoalan kinerja, kualitas kepemimpinan, problem hukum dan sejumlah kasus korupsi serta anjloknya nilai saham. PT Telkom, ditopang resource tak terbatas, baik dari aspek regulasi, pendanaan, Kinerja fundamentalnya dalam tiga tahun terakhir bisa dibilang kurang menggembirakan atau kalau tidak ingin disebut mengecewakan. Persoalan mendasar dapat disimpulkan, armada PT Telkom dikemudikan oleh supir dan awak kendaraan yang tidak sehat.
Seiring dengan akan digelar RUPS Tahunan pada 27 Mei 2025, dengan agenda utama adalah pergantian Dirut PT Telkom, dapat dianalogikan RUPS sebagai bengkel besar untuk melakukan service over haul armada PT Telkom, dengan merombak seluruh manajemen direksi yang dipandang sebagai penyebab, tersendatnya laju PT Telkom untuk mengejar ketinggalan dari para kompetitor di dalam negeri.
Mencermati hasil diagnosa yang menunjukan adanya komplikasi kerusakan, maka kebijakan over haul PT Telkom, dipandang sebagai solusi mendesak dan strategis, sekaligus langkah counter terhadap adanya maneuver incumbent dirut PT Telkom Ririek Adriasyah, untuk mengeksploitasi forum RUPS sebagai momentum perpanjangan 1 tahun kepemimpinannya.
Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan, menunjukan komitmen yang kuat untuk membenahi jajaran direksi BUMN, harus diisi oleh orang-orang yang bersih dari issue korupsi dan memiliki integritas moral yang menjunjung tinggi kemaslahatan bangsa dan negara.
Seyogyanya pokok-pokok kebijakan presiden Prabowo, dijadikan landasan etika moral, dalam penyelenggaraan RUPS tahunan 2025 PT Telkom, dengan agenda utama pergantian dirut PT Telkom, oleh putra bangsa yang memiliki karakter kesatria dan siap mengemban tugas negara sebagai suatu kehormatan. (*)