Prabowo dan Paradoks Sawit, Antara Ekonomi Rakyat dan Kelestarian Alam

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 14 April 2025 - 23:00 WIB

50257 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Salsabila Heldika Putri

* Peluasan Lahan Sawit di Berbagai Daerah

Adanya pernyataan oleh presiden yaitu Prabowo Subianto terkait peluasan lahan sawit diberbagai daerah guna untuk menambahkan pendapatan negara, dengan munculnya beberapa argumen terkait pernyataan yang disampaikan oleh presiden tersebut dan berbagai kritikan dari berbagai sumber. Pernyataan yang menjelaskan bahwa “masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan akan terjadinya dampak yang merusak alam seperti terjadinya deforestasi pada peluasan lahan sawit ini, dikarenakan kelapa sawit sebagai pohon yang menyerap karbon dioksida”, ungkapnya dalam Musrenbang Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Munculnya beberapa kritikan terhadap pernyataan tersebut, karena adanya anggapan oleh parabowo bahwa deforestasi itu tidak berbahaya. Padahal salah satu upaya untuk menyelamatkan kita dari berbagai bencana alam adalah dengan adanya hutan.

Namun disini prabowo malah menyatakan hutan itu tidak terlalu penting, jadi perlu dipahami lebih dalam lagi terhadap bahaya deforestasi.

Sangat banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menanam sawit tanpa harus melakukan deforestasi yaitu dengan melakukan peremajaan lahan ataupun menanam pada lahan yang sudah dibuka sebelumnya.

Daripada melakukan aksi menebang hutan yang akan berdampak kedepannya kepada masyarakat. Namun terdapat beberapa perhitungan ekonomi yaitu dengan pemikiran bahwa jika melakukan penebangan hutan, negara akan mendapatkan keuntungan lebih lagi dengan menjual hasil hutan. Jika melakukan peremajaan, negara akan mengalami pengeluaran lagi pada proses tersebut.

* Dampak yang akan ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan

Mengenai pernyataan tidak bahayanya deforestasi, prabowo dinilai sebagai kepala negara yang tidak punya pemahaman terkait hal tersebut. Adanya anggapan bahwa pohon kelapa sawit mampu menghasilkan karbon dioksida tidak sespenuhnya benar, karena kelapa sawit bisa menurunkan kemampuan menangkap karbon dan juga bisa menyedot unsur hara yang dapat menyulitkan proses reboisasi menjadi hutan alam.

Dengan mengorbankan seluruh hutan alam RI, dianggap sangat serakah bila masih mengharapkan diri terhindar dari berbagai bencana alam, karena dengan adanya hutan alam mampu menghindarkan kita dari berbagai bencana yang akan melanda kedepannya. Deforestasi dapat berdampak ke masyarakat, terlebihnya kepada masyarakat adat yang menggantungkan kehidupannya dari hasil hutan. Selain itu dampaknya mampu menurunkan kualitas hidup masyarakat dengan mengurangi pendapatan masyarakat yang kehilangan hasil hutan tersebut.

Seharusnya, pemerintah bisa meninjau lebih lanjut terkait kebijakan yang akan dikeluarkan nantinya, apa yang seharusnya menjadi prioritas masyarakat dan negara, bukan sebaliknya.

Akhir-akhir ini pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan dan pernyataan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, banyak masyarakat yang menderita akibat dari kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden Prabowo Subianto.

Peluasan lahan sawit dengan melakukan deforestasi ini dinilai mampu merusak alam dan memiliki dampak yang buruk terhadap masyarakat dan lingkungan, upaya yang dinyatakan oleh prabowo ini menuai banyak kritikan dari berbagai pihak karena tidak meninjau terlebih dahulu dampak yang akan ditimbulkan dari pernyataan tersebut.

Penulis adalah Mahasiswi Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala

Berita Terkait

Ratusan Masyarakat Beutong Ateuh Sambut Kedatangan Bupati Nagan Raya. TRK Tampung Aspirasi Masyarakat
Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
Sudah H+10 Teror nDhas Babi dan 6 Tikus tanpa nDhas belum terungkap? Terwelu
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446.H Pemuda Keude Linteung Salurkan Santunan Anak Yatim.
Jaga Persatuan Dan Kesatuan Pemuda Keude Linteung Gelar Buka Puasa Bersama.
Said Aril Laihahril Ketua PMI Nagan Raya Berikan Santunan Anak Yatim Secara Simbolis.
Pemilihan Rektor IAIN Lhokseumawe, Ajang Adu Kuat Dukungan Parpol
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446.H Kades Ie Beudoh Ikhsan Januari Berikan Santunan Anak Yatim

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 01:19 WIB

Menteri LH Ingatkan 343 Pemda Wajib Kelola Sampah agar Tak Kena Pidana

Rabu, 16 April 2025 - 01:07 WIB

Wakil Ketua Komisi III DPR Apresiasi Pengungkapan Penyelundupan Sabu Jaringan Internasional oleh Polri

Rabu, 16 April 2025 - 00:55 WIB

Giliran Legal PT. Wilmar Tersangka Baru Kasus Suap Onslag PN Jakarta Pusat

Rabu, 16 April 2025 - 00:52 WIB

3 Oknum Hakim PN Jakarta Pusat Ditetapkan Tersangka

Rabu, 9 April 2025 - 06:09 WIB

Penetapan Nilai Kurs untuk Pelunasan Bea Masuk dan Pajak Periode 9-15 April 2025

Minggu, 6 April 2025 - 02:52 WIB

Vonis Seumur Hidup Untuk Anggota TNI AL Dalam Kasus Pembunuhan

Minggu, 6 April 2025 - 02:48 WIB

Berkas perkara pelecehan seksual Kapolres Ngada dilimpahkan ke Kejaksaan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 22:20 WIB

SKCK Dihapus, Bangsa Indonesia Kehilangan Moral

Berita Terbaru

GAYO LUES

Pengedar Narkoba Sabu di Gayo Lues Diduga Kebal Hukum

Rabu, 16 Apr 2025 - 07:35 WIB