Kutacane – Komitmen Polri untuk terus mendekatkan diri kepada masyarakat dan memberikan pelayanan prima kembali ditunjukkan melalui pelaksanaan kegiatan Strong Point oleh jajaran Polsek di bawah wilayah hukum Polres Aceh Tenggara. Kegiatan yang digelar pada Kamis pagi, 31 Juli 2025, menyasar sejumlah titik rawan kemacetan dan lokasi keramaian di berbagai kecamatan, sebagai bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat pada saat-saat paling krusial—jam sibuk pagi hari.
Sejumlah personel diterjunkan ke titik-titik strategis, seperti simpang jalan sekolah, pasar tradisional, serta ruas-ruas persimpangan yang kerap dipadati kendaraan. Dengan mengenakan seragam lengkap, petugas terlihat aktif mengatur arus lalu lintas, memastikan kelancaran mobilitas warga menuju tempat kerja, sekolah, dan aktivitas rutin lainnya.
Namun lebih dari sekadar pengaturan lalu lintas, kegiatan ini menjadi panggung bagi pendekatan humanis kepolisian. Beberapa personel tampak menyambangi tukang becak yang tengah menunggu penumpang di pinggir jalan. Dalam perbincangan singkat namun hangat, para tukang becak diberi pesan-pesan kamtibmas sederhana: pentingnya tertib berlalu lintas, menjaga keselamatan diri dan penumpang, serta peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir saat terjadi pelanggaran, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat, termasuk kepada para tukang becak yang punya peran penting dalam mobilitas warga,” ujar salah satu personel yang terlibat langsung dalam kegiatan pagi itu.
Respons dari masyarakat pun terpantau positif. Beberapa pengendara mengangkat tangan sebagai isyarat terima kasih kepada petugas yang sigap membantu kelancaran jalan, sementara para tukang becak menyambut pendekatan itu dengan senyum dan anggukan penuh apresiasi.
Kegiatan Strong Point ini merupakan bagian dari implementasi Program Polri Presisi—prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan—yang menekankan pentingnya pendekatan yang lebih akrab dan bersentuhan langsung dengan lapisan masyarakat terkecil. Dalam konteks ini, polisi tidak sekadar menjadi penegak hukum, melainkan mitra sosial yang memahami dinamika warga, serta menjadi bagian dari solusi kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan yang rutin dan menyentuh ini, Polsek jajaran Polres Aceh Tenggara berharap kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian terus tumbuh. Lebih jauh, ikhtiar tersebut diharapkan mampu menjaga dan memperkuat stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat secara berkelanjutan di wilayah Aceh Tenggara. (*)