Perdamaian Aceh Dua Dekade Setelah MoU Helsinki, Ratusan Tokoh Ikuti Diskusi Internasional

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 01:59 WIB

50422 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh, 13 Agustus 2025 – Dua dekade setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki pada 2005, Aceh kembali menjadi pusat perhatian dunia perdamaian. Ratusan tokoh terkemuka Aceh, akademisi, perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional, dan diplomat dari 12 negara akan berkumpul di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Kamis, 14 Agustus 2025, untuk mengikuti Diskusi dan Peringatan Internasional 20 Tahun MoU Helsinki dengan tema “Progress and Challenges”.

Acara ini tidak hanya memperingati capaian perdamaian, tetapi juga menjadi forum evaluasi atas hak-hak dan kewenangan Aceh yang tertuang dalam MoU, yang hingga kini belum sepenuhnya direalisasikan. Selain itu, forum ini juga membahas tantangan yang masih dihadapi dalam implementasi perjanjian tersebut.

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, dijadwalkan memberikan sambutan melalui video conference. Sementara itu, Minna Kukkonen Kalender dari Crisis Management Initiative (CMI), lembaga yang memediasi proses perdamaian Helsinki, hadir untuk memberikan perspektif internasional terkait perdamaian dan rekonsiliasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rangkaian diskusi akan dibagi menjadi dua panel utama. Panel pertama, “Tinjauan MoU dan Masa Depan Aceh”, dipandu Dr. Sofyan A. Djalil sebagai moderator. Para pembicara panel ini antara lain Mr. Peter Feith, mantan Kepala Misi Monitoring Aceh; Duta Besar Belanda; Duta Besar Uni Eropa untuk Negara-Negara Asia; Juha Christensen, aktivis perdamaian dan pendiri Asian Peace and Reconciliation Council; Prof. Jacques Bertrand; Dr. Zaini Abdullah, mantan Gubernur Aceh dan mantan Menteri Luar Negeri sekaligus negosiator GAM; Teuku Kamaruzzaman, mantan negosiator GAM; serta Rektor Universitas Syiah Kuala. Panel ini akan meninjau pencapaian perdamaian selama 20 tahun terakhir, mengevaluasi realisasi kewenangan Aceh, serta merumuskan strategi untuk masa depan.

Panel kedua, “Pelajaran dan Resolusi”, dipandu Dr. Fachry Aly. Para pembicara antara lain Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia; Dr. Scott Guggenheim, antropolog pembangunan dari Universitas Georgetown; Alanna L. Simpson dari Bank Dunia; Tgk Amni Bin Ahmad Marzuki, anggota tim negosiator GAM; Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry; serta Chalida Tajaroensuk dari People’s Empowerment Foundation, Thailand. Diskusi ini akan menekankan pelajaran yang diperoleh selama dua dekade, pengalaman internasional dalam rekonsiliasi, serta rekomendasi agar seluruh komitmen MoU dapat terealisasi.

Juru bicara panitia pelaksana menegaskan, kegiatan ini menjadi momentum refleksi dan evaluasi bersama antara pemerintah Aceh, mantan negosiator, diplomat, akademisi, dan masyarakat sipil. “Ini bukan sekadar peringatan – tetapi momentum refleksi, evaluasi, dan penyusunan langkah ke depan untuk memastikan seluruh amanat MoU Helsinki benar-benar terwujud,” ujarnya.

Acara yang diselenggarakan Badan Reintegrasi Aceh (BRA) bekerja sama dengan Pemerintah Aceh serta berbagai lembaga nasional dan internasional ini menegaskan komitmen Aceh dalam menjaga perdamaian, memperkuat rekonsiliasi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada rakyat Aceh. (*)

Berita Terkait

Jubir KPA Pusat Zakaria M Yacob: Dua Dekade Damai Aceh Harus Menjadi Pilar Keadilan dan Kesejahteraan yang Merata.
Polda Aceh Naikkan Status Kasus Dugaan Korupsi Rp5,3 M di Dinkes Aceh Tengah ke Penyidikan
Polda Aceh Tangkap 7 Terduga Pelaku Keributan di Kantor Perkim yang Viral
Keributan di Kantor Dinas Perkim Aceh, 2 Orang Jadi Tersangka dan Ditahan Polisi
Bea Cukai Aceh Tingkatkan Kompetensi Pegawai Melalui Pelatihan Digital Forensics untuk Perkuat Pengawasan dan Penegakan Hukum di Era Transformasi Digital
Ratusan Tokoh Aceh, Akademisi, dan Diplomat dari 12 Negara Hadir di Banda Aceh untuk Peringatan 20 Tahun MoU Helsinki: “Progress and Challenges
Kejaksaan Tinggi Aceh Tahan Sekda, Anggota DPRK, dan Mantan Kadis Pertanian Aceh Jaya Tersangka Korupsi Program Peremajaan Sawit Rakyat Senilai Rp 38,4 Miliar
SAPA Kecam Bulog Aceh Kirim 4.000 Ton Beras ke Sumut, “Ini Pengkhianatan terhadap Rakyat Aceh!”

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:33 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Tegaskan Komitmen Dukung Perdamaian Aceh yang Memasuki 20 Tahun

Jumat, 15 Agustus 2025 - 13:03 WIB

Tiem DPRK VC Kalahkan Tiem Forkopimda Dengan Skor 5-4 Di Ajang Memeriahkan HUT RI Ke 80

Jumat, 15 Agustus 2025 - 12:43 WIB

Menempuh Jalan Yang Berlumpur Mencapai 2 Jam Kapolsek Seunagan Timur Bersama Muspika Kibarkan Bendera Merah Putih Di Gunung Kila

Jumat, 15 Agustus 2025 - 03:10 WIB

Koperasi Digusur di Halaman Sendiri: Ketika BUMN Jadi Mesin Kapitalisme

Jumat, 15 Agustus 2025 - 01:23 WIB

Aceh Selatan Jelang 80 Tahun Indonesia Merdeka, Listrik Masih Jadi Penjajah

Kamis, 14 Agustus 2025 - 20:19 WIB

Said Mudhar Camat Seunagan Timur Pimpin Apel Mengibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Kila

Kamis, 14 Agustus 2025 - 03:10 WIB

TP – PKK Nagan Gelar Lomba Masak B2SA Seunagan Timur Bawak Pulang Juara I

Kamis, 14 Agustus 2025 - 02:49 WIB

Lomba Masak B2SA Tingkat TP PKK Kabupaten Kecamatan Seunagan Timur Berhasil Bawak Pulang Juara I

Berita Terbaru