Banda Aceh – Himpunan Mahasiswa Program Studi Seni Teater Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh sukses menyelenggarakan acara “PERDA 2025, Merajut Kreativitas Tanpa Batas”, sebuah wadah pertunjukan yang menggabungkan ekspresi seni, pelestarian budaya, serta kritik sosial.
Kegiatan yang digelar pada Jumat, 26 September 2025 di Auditorium ISBI Aceh ini menampilkan berbagai karya kreatif mahasiswa dengan nuansa segar dan sarat makna. Penampilan perdana dibuka dengan CA’E, sebuah sajian tradisional khas Aceh yang dihadirkan sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya lokal. Aksi ini menjadi simbol semangat mahasiswa ISBI Aceh dalam melestarikan seni tradisi di tengah arus modernisasi.
Selain itu, penampilan Puisi Berantai menjadi media penyampaian pesan kritis terkait sejumlah kebijakan yang tengah berkembang. Lewat diksi dan penghayatan mendalam, puisi tersebut menghadirkan refleksi bagi masyarakat dan pemerintah agar lebih peka terhadap realitas sosial.

Pertunjukan berikutnya, Eksperimental DPR, menghadirkan ekspresi teatrikal berbentuk protes terhadap kebijakan dan peraturan tertulis yang dianggap membatasi ruang gerak masyarakat. Karya ini tampil dengan gaya eksperimental penuh simbol, sehingga mengajak penonton untuk merenung sekaligus bertanya mengenai keadilan dalam regulasi.
Tidak kalah menarik, pementasan Lakon Koran menutup rangkaian acara dengan nuansa satire. Melalui pendekatan komedi, lakon ini menyampaikan kritik tentang hadirnya provokator dalam masyarakat yang dapat memicu masalah serius. Pertunjukan ini berhasil memancing tawa sekaligus meninggalkan pesan mendalam bagi penonton.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Program Studi Seni Teater ISBI Aceh, Ketua Jurusan Seni Pertunjukan, serta para dosen pengajar yang memberikan dukungan penuh terhadap karya mahasiswa. Kehadiran mereka menjadi bentuk apresiasi sekaligus dorongan agar mahasiswa terus mengembangkan kreativitas tanpa batas.
Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Seni Teater ISBI Aceh, Dewi Maharani. S, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata mahasiswa untuk menghadirkan seni sebagai sarana edukasi, kritik, dan pemersatu masyarakat.
“Seni teater bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang refleksi. Melalui acara PERDA 2025, kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat realitas dengan perspektif berbeda, lebih kritis, namun tetap mengakar pada nilai budaya Aceh,” ujarnya.
Dengan tema “Merajut Kreativitas Tanpa Batas”, acara ini diharapkan dapat memperluas ruang apresiasi seni di kalangan mahasiswa dan masyarakat Aceh, serta menjadi tonggak lahirnya generasi kreatif yang mampu menyuarakan gagasan melalui seni pertunjukan.












































