Gayo Lues – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menegaskan komitmennya dalam mendukung berbagai program keagamaan sebagai bagian penting dari pembangunan daerah. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Gayo Lues, H. Maliki, SE., M.Ap, saat membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) II Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh) di Bale Musara, Blangkejeren, Rabu malam (17/9/2025).
Wakil Bupati menyampaikan bahwa seluruh program keagamaan, termasuk kegiatan penyuluhan agama, sejalan dengan visi pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Suhaidi dan dirinya, yakni mewujudkan Gayo Lues yang Islami, berdaya saing, dan sejahtera.
“Kehadiran para penyuluh agama menjadi sangat penting untuk mendampingi masyarakat, terutama dalam penguatan nilai-nilai syariat Islam, pencegahan penyalahgunaan narkoba, membentengi generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi, serta mendorong terciptanya masyarakat yang beriman, berilmu, dan beramal shaleh,” ujar Maliki.
Ia juga menjelaskan, bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan keagamaan tidak hanya sebatas seremonial, namun juga melalui program konkret seperti Gerakan Memakmurkan Masjid (Gema Masjid), yang saat ini tengah digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.
“Program ini lahir dari kesadaran bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdhah, tetapi juga pusat pembinaan umat, penguatan akhlak generasi muda, dan tempat mempererat ukhuwah Islamiyah,” jelasnya.
Maliki berharap Rakorwil ini dapat menghasilkan rumusan kerja yang aplikatif dan bermanfaat, baik dalam penguatan kelembagaan maupun peningkatan kapasitas para penyuluh agama Islam di wilayah tengah dan tenggara Aceh.
Ketua panitia, Erdiansyah, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan selama dua hari, 17–18 September 2025, dan diikuti oleh 180 peserta dari lima kabupaten yaitu Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. Adapun rincian peserta terdiri dari Pokjaluh Bireuen 20 orang, Bener Meriah 28 orang, Aceh Tengah 29 orang, Aceh Tenggara 48 orang, dan Gayo Lues sebagai tuan rumah mengirimkan 55 peserta.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap akan tercipta jaringan antarpenyuluh lintas kabupaten untuk memperkuat sinergi dalam dakwah dan pelayanan keagamaan kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Gayo Lues, Dr. H. Abdul Syukur, M.Ag, menegaskan pentingnya peran penyuluh agama di tengah perubahan zaman yang semakin kompleks. Menurutnya, penyuluh saat ini tidak hanya bertugas memberikan ceramah atau pengajian, tetapi menjadi pelita yang mampu menyinari masyarakat luas.
“Penyuluh itu bukan sekadar suluh, tetapi lampu yang mampu menyinari masyarakat. Kita hadir untuk memberikan arah di tengah gelapnya tantangan sosial saat ini,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Rakorwil ini akan melahirkan serangkaian agenda penting, yang akan dilanjutkan dalam forum teknis di Kantor Kemenag Gayo Lues sebagai bagian dari tindak lanjut hasil koordinasi dan dialog.
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berharap kegiatan ini memperkuat peran penyuluh agama Islam sebagai garda terdepan dalam pembangunan karakter masyarakat. Dukungan terhadap Pokjaluh juga dinilai sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk menjaga ketahanan moral dan spiritual masyarakat.
Menutup sambutannya, Wakil Bupati kembali menegaskan bahwa pemerintahan Suhaidi–Maliki akan terus membuka ruang bagi inisiatif keagamaan yang membangun dan memberikan dampak nyata di tengah masyarakat. Ia mengajak seluruh peserta untuk membawa semangat kolaborasi dan pengabdian, serta menyebar nilai-nilai Islam yang moderat, damai, dan menjawab kebutuhan zaman.