JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan menetapkan tanggal 27 September sebagai Hari Komedi Nasional (HKN). Ini merupakan penetapan pertama dalam sejarah Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi seniman komedi nasional.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa peringatan ini bertujuan mendorong para komedian untuk terus berkarya, khususnya generasi muda yang mulai menapaki dunia seni pertunjukan.
“Hari Komedi Nasional menjadi perayaan sekaligus bentuk penghargaan kepada komedian Indonesia. Ini juga menjadi tantangan bagi mereka untuk terus menggali kreativitas melalui seni hiburan,” kata Ahmad Mahendra di Jakarta, Sabtu (27/9/2025), usai menghadiri perayaan HKN di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Kemendikdasmen, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gagasan penetapan HKN, menurut Mahendra, telah melalui diskusi panjang antara Kementerian Kebudayaan dan komunitas komedi tanah air. Salah satu diskusi utama dilakukan pada Desember 2024 bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Inspirasi awal penetapan HKN berasal dari sebuah acara televisi berjudul Indonesia Lawak Klub (ILK) pada 27 Agustus 2017. Dalam acara tersebut, salah satu komedian senior, Komeng, menyampaikan usulan agar Indonesia memiliki hari khusus untuk menghormati peran komedian.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa seni komedi memiliki posisi penting dalam sejarah seni budaya Indonesia.
“Seni komedi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seni Indonesia,” ujar Fadli, dalam sambutannya.
Ia berharap penetapan ini dapat memicu lahirnya lebih banyak seniman komedi yang mampu menyampaikan kritik sosial dengan jenaka, serta memberikan warna dalam dinamika budaya nasional.
“Dengan penetapan HKN, kita tidak hanya merayakan komedi, tetapi juga mengenang sosok-sosok komedian besar seperti Bung Slamet. Sekali lagi, selamat Hari Komedi Nasional,” tuturnya.
Dengan momentum ini, pemerintah berharap ekosistem seni komedi di Indonesia terus berkembang dan mendapat ruang lebih luas dalam dunia kebudayaan nasional.


































