Kutacane — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dan Hari Jadi Kabupaten Aceh Tenggara ke-51, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menggelar Tabligh Akbar dan Doa Bersama di Masjid Agung At-Taqwa, Kutacane. Kegiatan tersebut diawali dengan pawai santri dari tingkat SMP dan SMA yang memeriahkan suasana sejak pagi hari.
Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pergantian tahun dalam kalender Hijriah tidak semata-mata merupakan perubahan angka tanggal, melainkan juga momentum untuk merenungkan nilai-nilai sejarah dan spiritual Islam. Ia mengingatkan bahwa 1 Muharram memiliki makna penting dalam perjalanan sejarah Islam, terutama peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah.
“Perjalanan panjang yang ditempuh Rasulullah SAW tidak hanya sekadar berpindah tempat, tetapi menandai awal dari sebuah peradaban baru di muka bumi,” ungkap Bupati Salim Fakhry saat menyampaikan tausiyah pembuka, Rabu (25/6/2025).
Selain memperingati tahun baru Islam, Bupati juga menyinggung momentum bertambahnya usia Kabupaten Aceh Tenggara yang jatuh pada 26 Juni. Ia berharap usia ke-51 ini menjadi awal baru bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat dalam memperkuat komitmen pembangunan.
“Bertambahnya usia kabupaten yang kita cintai ini semoga dapat menjadi energi baru bagi kita semua untuk mewujudkan percepatan pembangunan, menuju masyarakat yang makmur, sejahtera, yang berkeadilan, berdaya saing, dan bermartabat di bawah ridha Allah SWT,” ucapnya di hadapan para undangan dan jamaah yang memadati area masjid.
Tabligh Akbar dan doa bersama kali ini juga turut dihadiri oleh Wali Kota Subulussalam, H. M. Rasyid Bacin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara yang dinilai sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Daerah secara meriah dan penuh nilai spiritual.
“Saya melihat bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara mampu menjadi salah satu panutan sebagai kabupaten terbaik dalam memeriahkan hari jadinya. Rangkaian acaranya tidak hanya banyak, tetapi juga bermakna dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Wali Kota Rasyid Bacin.
Sebagai bagian dari kegiatan sosial, acara tersebut juga diisi dengan penyerahan santunan kepada 150 anak yatim. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Aceh Tenggara sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus di momen penuh berkah ini.
Puncak acara diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh penceramah nasional, Al-Ustadz Anugrah Cahyadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ustadz Ucay. Dalam tausiyahnya, Ustadz Ucay mengajak seluruh umat Islam di Aceh Tenggara untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, menjaga akhlak, dan menjadikan momentum hijrah sebagai refleksi memperbaiki diri secara pribadi dan kolektif.
Acara berlangsung dengan khidmat, penuh nuansa religius, dan menjadi momen silaturahmi yang mempererat semangat kebersamaan antara pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para santri. (Zul)