Pacuan Kuda Tradisional Gayo Lues Resmi Ditutup, Ribuan Penonton Padati Stadion Buntul Nege

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 27 Oktober 2025 - 16:57 WIB

50510 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues – Ribuan warga memadati Stadion Buntul Nege, Blangkejeren, untuk menyaksikan penutupan pacuan kuda tradisional yang berlangsung meriah, Minggu (22/10/2025). Setelah lima hari digelar, ajang olahraga dan budaya khas dataran tinggi Gayo itu resmi ditutup dengan penuh antusiasme dari masyarakat yang datang tidak hanya dari Gayo Lues, tetapi juga dari kabupaten tetangga.

Sejak pagi hari, suasana stadion terlihat ramai oleh masyarakat yang datang secara berkelompok, membawa keluarga, hingga para pelaku usaha kecil yang memanfaatkan keramaian untuk membuka lapak dagangan. Sorak sorai penonton menggema setiap kali kuda berpacu di lintasan tanah yang menjadi medan utama perebutan gelar juara. Suasana makin semarak saat final digelar dan joki-joki muda menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam mengendalikan kuda tanpa pelana, sesuai tradisi pacuan kuda Gayo.

Tidak hanya masyarakat umum, sejumlah pejabat turut menghadiri kegiatan ini. Hadir di antaranya Anggota DPR-RI asal Gayo Lues, Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah beserta rombongan, Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues, unsur Forkopimda, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran para tokoh daerah tersebut memberikan semangat tersendiri dalam mendukung kelestarian budaya pacuan kuda sebagai bagian dari identitas masyarakat dataran tinggi Gayo.

Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si menyampaikan bahwa kegiatan pacuan kuda ini memberi dampak positif terhadap perputaran ekonomi masyarakat lokal. Ia menyebut, selama lima hari pelaksanaan, banyak warga yang merasakan manfaat langsung dari meningkatnya aktivitas perdagangan dan kunjungan masyarakat ke wilayah Blangkejeren.

“Mudah-mudahan kehadiran masyarakat di Blangkejeren ini bisa membawa perubahan ekonomi di sekitaran Buntul Nege, terutama juga masyarakat kita di Blangkejeren,” ujarnya.

Ia menambahkan, pacuan kuda tradisional akan dijadikan agenda rutin tahunan sebagai bagian dari pelestarian budaya dan peningkatan daya tarik daerah. Pemerintah daerah juga berencana untuk memperbaiki fasilitas stadion agar masyarakat dapat menikmati pertandingan dengan lebih nyaman di masa yang akan datang.

“Begitu juga tempat para juri, saya kira kita masih banyak kekurangan sehingga tahun depan bisa lebih kita perbaiki. Sehingga tidak timbul masalah ketika wasit memutuskan pemenangnya,” sambungnya.

Sementara itu, Bupati Bener Meriah, Ir. H. Tagore Abu Bakar menyampaikan rasa kagumnya terhadap jalannya final pacuan kuda di Gayo Lues. Ia sangat mengapresiasi semangat kebersamaan yang tampak dari antusiasme masyarakat lintas kabupaten.

“Karena dari serumpun ini hadir untuk memeriahkan pacuan kuda di Gayo Lues. Ketika pacuan kuda di Bener Meriah, kontingen Gayo Lues pasti akan datang dengan (tari) samannya,” ujarnya.

Ia juga mendorong dukungan lebih dari pemerintah pusat, khususnya para wakil rakyat di Senayan, agar kegiatan budaya seperti pacuan kuda mendapatkan perhatian lebih sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya lokal.

Anggota DPR-RI yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan pacuan kuda tradisional. Ia berharap di masa mendatang, keterlibatan masyarakat dapat semakin luas, terutama dalam kegiatan serupa yang akan diselenggarakan di kabupaten lain seperti Bener Meriah.

“Kita harapkan tahun-tahun berikutnya bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya dengan nada optimis.

Dengan berakhirnya event ini, masyarakat Gayo Lues tidak hanya membawa pulang cerita tentang adu cepat kuda di lintasan, tetapi juga kenangan akan kebersamaan, kebanggaan terhadap tradisi, dan harapan akan terus tumbuhnya pelestarian budaya di tengah kemajuan zaman. Penutupan yang berlangsung meriah menjadi penanda bahwa pacuan kuda bukan sekadar olahraga rakyat, melainkan simbol jati diri yang terus hidup dalam denyut nadi masyarakat Gayo. (Abdiansyah)

Berita Terkait

Dugaan Pemalsuan Nama di Buku Nikah, Warga Pulo Gelime Minta Aparat Hukum Bertindak
Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo Pimpin Pembinaan Spiritual Tahanan Lewat Kegiatan Yasinan Bersama
Peningkatan Kasus ISPA, Dinas Kesehatan Gayo Lues Minta Fasilitas Kesehatan Tingkatkan Kewaspadaan
Plt.Sekda Gayo Lues Buka Lomba Baca Puisi DWP, Tekankan Peran Perempuan sebagai Penjaga Harmoni
Pemkab Gayo Lues Perkuat Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat
Tingkatkan Kualitas SDM, Bupati Minta Kepala Desa Pantau Proses Belajar dan Hadirkan Layanan Hingga Pelosok
Bupati Gayo Lues Dorong Pemberdayaan Pasca-Pelatihan Melalui Kemitraan Lokal
Penguatan Budidaya Kopi Dimulai dari Desa, Kepala Desa Diminta Ambil Peran Nyata dalam Pengelolaan dan Pendataan Lahan

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 03:35 WIB

Aceh Genjot Digitalisasi Gampong, 6500 Gampong Ditargetkan Terhubung Sistem SIGAP

Jumat, 7 November 2025 - 03:33 WIB

Pemerintah Aceh Gelar Lokakarya Komunikasi dan Informasi

Kamis, 6 November 2025 - 22:56 WIB

DPRA Dorong Bank Aceh Syariah Tingkatkan Transparansi dan Inovasi dalam Rapat Kerja Strategis 2025

Kamis, 6 November 2025 - 17:57 WIB

LIRA Desak Dinas Perizinan Aceh Segera Segel Kembali PT HOPSON yang Diduga Masih Tetap Beroperasi

Kamis, 6 November 2025 - 17:28 WIB

KPK Serahkan Tanah Rampasan Negara untuk Pemerintah Aceh: Bukti Nyata Komitmen Antikorupsi

Kamis, 6 November 2025 - 17:11 WIB

Pemkab Gayo Lues dan USK Bahas Keberlanjutan PSDKU di Banda Aceh

Kamis, 6 November 2025 - 12:46 WIB

Bunda Ana, Istri Mualem Gubernur Aceh, Apresiasi Inovasi Keumamah Katsuobushi PT Suree Aceh

Rabu, 5 November 2025 - 22:20 WIB

Bea Cukai Aceh Gelar Edukasi Kesehatan, Dorong Pegawai Tingkatkan Kepedulian terhadap Pencegahan Kanker dan Tumor

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Pemerintah Aceh Gelar Lokakarya Komunikasi dan Informasi

Jumat, 7 Nov 2025 - 03:33 WIB