Lapas Pariwisata Sukamiskin, Keajaiban Dunia di Indonesia

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 11 Juni 2025 - 00:17 WIB

50223 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sri Radjasa, M. BA (Pemerhati Intelijen)

Tanpa disengaja mata ini tertuju pada, prasasti penandatanganan peresmian lapas kelas I sukamiskin Bandung, sebagai LAPAS PARIWISATA oleh Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan Walikota Bandung Dada Rosada. Terbersit rasa tidak percaya atas apa yang baru dilihat. Bagaimana mungkin lapas yang penuh cerita horor dan ruangan-ruangan berterali besi, diisi oleh para penjahat yang telah dijatuhi vonis hukum, kemudian penyebutannya diubah menjadi Lapas Pariwisata.

Entah kutukan atau bukan, ternyata kedua pejabat penandatangan peresmian lapas kelas 1 Sukamiskin Bandung, menjadi Lapas Pariwisata, akhirnya menjadi wisatawan penghuni lapas pariwisata, setelah jatuhi hukuman karena kasus korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tanpa berkeinginan untuk menghalangi para penghuni lapas pariwisata sukamiskin, memperoleh kesempatan untuk merasakan kebahagiaan atau perlakuan manusiawi. Tetapi pemerintah dalam hal ini institusi penggung jawab lembaga pemasyarakatan, hendaknya juga mempertimbangkan perasaan rakyat yang telah terampas haknya akibat prilaku para koruptor yang tamak dan serakah. Bahkan termasuk kepada para penegak hukum yang juga ikut menikmati hasil jarahan para koruptor.

Begitu sulitnya negara memberantas para penjarah uang rakyat, bukan semata-mata karena adanya kesempatan, tetapi karena para penegak hukum selalu memberi “privilege” kepada koruptor, demi memperoleh tetesan uang haram kekantong penegak hukum maupun para penjaga lapas. Korupsi di negeri ini adalah, modus perampokan uang negara dengan kemasan 3 in 1 yaitu, pelaku, penegak hukum dan petugas lapas adalah penikmat uang jarahan.

Oleh sebab itu, tidak salah jika lapas kelas 1 sukamiskin disebut sebagai lapas pariwisata, karena para pengunjung yang terdiri dari koruptor, aparat hukum dan petugas lapas, adalah kelompok wisatawan yang disubsidi dari uang haram.

Berita Terkait

Warga Meminta Bupati Nagan Raya Segera Teken Komitmen Dana CSR Tahun 2025.
Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh
Mari Kita Sudahi Konflik Ijazah Jokowi dengan Kesimpulan Akhir “Insya Allah Palsu”
Lain Beathor Lain Armando, Inilah Potret Politik Berhala
Raja Sayang Wabup Nagan Raya Hadiri Munas I ASWAKADA Indonesia di Yogyakarta
Program Sekolah Rakyat untuk Memutuskan Rantai Kemiskinan, Benarkah?
Tangkap Paiman Raharjo, Batasi Media Ancaman Bagi Demokrasi
Pancasila: Antara Ritus dan Praksis

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Jumat, 11 Juli 2025 - 01:48 WIB

Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer, Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Bencana

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:22 WIB

Penerimaan Bea Cukai Aceh Semester I 2025 Tembus Rp1,13 Triliun, Naik Dua Kali Lipat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:31 WIB

KKN USM 2025: Dari Pembekalan Menuju Pengabdian Berdampak

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:44 WIB

Bea Cukai Aceh Berikan Pembebasan Bea Masuk Lebih dari 1,5 Juta Dolar AS untuk Dukung Investasi Hulu Migas dan Ketahanan Energi Nasional

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:46 WIB

Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh

Berita Terbaru