Lain Beathor Lain Armando, Inilah Potret Politik Berhala

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 5 Juli 2025 - 08:19 WIB

5052 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sri Radjasa, M.BA (Pemerhati Intelijen)

SEPULUH tahun pemerintahan Jokowi, telah merubah wajah politik Indonesia, dipenuhi oleh luka demokrasi dan penghianatan terhadap cita-cita merdeka. Kekuasaan politik telah dijadikan berhala baru yang harus disembah sebagai ibadah fardhu ‘ain. Kekuasaan politik, memiliki kekuatan magis, untuk menundukan siapa saja yang kualitas keimanannya setipis kulit bawang.

Fanatisme penghambaan kepada Jokowi, melalui penciptaan berhala yang bernama relawan, terbukti secara instan menghadirkan luxury untuk para tokoh relawan. Pesona jokowi dengan magis kekuasaannya, memiliki andil terjadinya perubahan prilaku elite politik menjadi mata duitan dan materialistik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendekatan nilai agama sebagai tuntunan hidup, tercampak dan teronggok disudut-sudut gubuk kumuh. Dalam etika politik Jokowi, rakyat hanya dijadikan tumbal bagi berhala politik. Mati dalam kemiskinan adalah takdir yang wajib dijalani rakyat, sebagai bentuk penghambaan terhadap Jokowi. Pahala dan dosa dilimpahkan oleh Jokowi, sesuai amal dan ibadah para relawan, tanpa diberi kesempatan untuk pembelaan diri. Kasus Beathor dan Armando, adalah potret penghambaan dan pembangkangan terhadap “sang pencipta” bernama Jokowi.

Beathor sesuai garis tangan, harus menerima nasib sebagai pendosa. Kisah Beathor akhirnya harus didepak dari “syurga” Jokowi. Beathor harus menerima nasib dicopot dari jabatan sebagai tenaga ahli BP Pengentasan Kemiskinan RI.

Sementara pada kesempatan yang sama, Ade Armando memperoleh pahala sebagai pemuas putra mahkota sang dewa, dianugerahan jabatan komisaris Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nasib Armando segera berubah, karena memperoleh luxury dengan honorarium per bulan Rp 106.920.000, tunjangan transportasi per bulan, Rp 21.384.000; Tunjangan komunikasi per bulan, Rp. 1.000.000. Dalam sebulan Armando menerima Rp. 128.920.000,-, sebuah penghasilan yang dapat mengangkat status social seseorang dalam sekejap. Perolehan Armando, belum termasuk THR sebesar Rp. 106.920.000,- dan tantiem sebesar Rp. 673.879.500.

Betapa porak-porandanya moral para pemangku kebijakan di negeri ini, tidak segan untuk menjual harga dirinya, demi mengais limbah kekuasaan. Bangsa ini rindu dengan sosok pemimpin seperti Hoegeng atau Baharuddin Lopa. Mereka adalah figure penegak hukum dan pemimpin yang tak lekang oleh kelicikan oligarki dan cukong. Mereka adalah pemimpin yang menempatkan harkat dan martabatnya diatas nafsu rendahnya. Apakah salah jika hari ini rakyat kehilangan rasa hormat, terhadap para pemimpin yang didalam benaknya hanya tersimpan memori “sikat selagi menjabat”.

Berita Terkait

Kuota Partai, Pendamping Desa dan Korupsi Kebijakan Menteri Yandri
TNI di Persimpangan Politik Reformasi
Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi
Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala
Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru
Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya
Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor
Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 03:25 WIB

Gugatan Tutut Soeharto ke Menkeu Dicabut, Purbaya: Beliau Kirim Salam, Saya Balas Salam

Jumat, 19 September 2025 - 03:22 WIB

Ahli di Sidang MK: 4.351 Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Kesempatan Warga Sipil Hilang!

Jumat, 19 September 2025 - 03:14 WIB

Nurhadi Tegaskan 5.000 Titik Dapur MBG Fiktif Harus Diusut Tuntas: Jangan Korbankan Gizi Anak Bangsa

Jumat, 19 September 2025 - 02:53 WIB

Lima Tersangka Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Ditahan KPK, Tiga Orang Dijemput Paksa di Semarang

Jumat, 19 September 2025 - 02:41 WIB

200 Siswa di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan Setelah Makan Gratis, RS Trikora Penuh

Jumat, 19 September 2025 - 02:36 WIB

KPK Ingatkan Potensi Korupsi Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: “Jangan Sampai Kredit Fiktif Terulang”

Kamis, 18 September 2025 - 20:27 WIB

Pemerintah Tegaskan Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta Sudah Dinaikkan

Kamis, 18 September 2025 - 20:21 WIB

GAPPRI Sambut Positif Kajian Penurunan Tarif Cukai oleh Menkeu Purbaya

Berita Terbaru