Ketua Komisi V DPR RI Tidak Setuju Anggara Kementrian PU di di Sisakan 29 Triliun

J.PORANG

- Redaksi

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:54 WIB

503,598 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta | Komisi V DPR RI mempertanyakan besarnya potongan anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) imbas adanya efisiensi di pemerintah Prabowo Subianto.

Anggaran di Kementerian PU setelah efisiensi menjadi Rp 29,57 triliun, dipangkas Rp 81,38 triliun dari sebelumnya Rp 110,95 triliun.

Pemangkasan anggaran telah disampaikan Menteri PU Dody Hanggodo dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Parlemen menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap besarnya jumlah pemotongan anggaran.

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyatakan, dirinya tidak setuju jika anggara Kementerian PU hanya disisakan Rp 29 triliun. Namun ia menyebut hal itu bukanlah kewenangannya melainkan kewenangan lansia Presiden Prabowo.

“Kalau saya ditanya setuju nggak anggaran Menteri PU sebesar itu, 1000% saya bilang tidak setuju. Tapi bukan kewenangan saya, saya bukan Presiden,” katanya dalam rapat kerja di Komisi V DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 6 Februari 2025.

Pesimisme juga disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi NasDem Roberth Rouw. Dengan anggaran Kementerian PU yang makin kecil ia khawatir aspirasi daerah terkait pembangunan tidak terlaksana.

“Melihat anggaran yang begini kecil, kami pesimis sekali bahwa apakah aspirasi-aspirasi kami ini bisa masuk,” imbuh Roberth.

Sementara itu, Anggota Komisi V Fraksi Golkar Hamka Kady khawatir janji politik anggota dewan tidak terwujud jika anggaran PU terlalu kecil. Ia mengaku setuju pemerintah melaksanakan efisiensi, namun meminta tidak mengorbankan pihak lainnya.

“Setuju efisiensi, kita dukung pemerintah. Tapi jangan korbankan kami. Janji-janji politik kami juga ada di bawah. Kami duduk juga ini mewakili rakyat. Presiden terpilih juga ada janji politiknya,” sebut Hamka.

“Anggota DPR ada janji politiknya. Ayo pinter-pinter, ayo kita tanpa melanggar atau tidak mematuhi undang-undang yang ada. Kita bicarakan,” sambung dia.

Lalu, anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI-P Adian Napitupulu menilai pengurangan anggaran Rp 80 triliun akan berdampak ke program-program lainnya, termasuk program pangan Prabowo. Ia menyinggung rehabilitasi jaringan irigasi yang kini cuma 16 ribu hektare.

“Pengurangan Rp 80 triliun ini dampaknya ke mana-mana. Tapi kalo sebagai Menteri siap bertanggung jawab, misalnya sumber daya air Rp 10,7 triliun terus kita mau bicara tentang ketahanan pangan, sementara rehabilitasi jaringan irigasi cuman 16 ribu hektare dari sekian banyak yang lain, ya memang tidak akan tercapai,” beber Adian.

Menurut Adian dengan anggaran Kementerian PU yang sekarang akan sulit melakukan pembangunan di daerah. Menurutnya pemerintah harus bertanggung jawab ke rakyat jika berbagai program infrastruktur tidak terlaksana.

“Menurut saya ya teman-teman di DPR harus rela nggak buat apa-apa. Ya jadi pembohong lah setahun, tidak mampu menepati janji-janjinya. Kan memang tidak bisa diotak-atik. Kita pindah jadi jembatan gantung, jalan nggak terbangun. Kita pindah jadi yang lain, yang lain tidak terbangun,” tutupnya. (Sumber : IJN)

Berita Terkait

Untuk Pertama Kalinya, Pesawat Casa Mendarat di Bandara Blangkejeren Bawa Bantuan untuk Gayo Lues
Polres Gayo Lues Sediakan Layanan WiFi Starlink Gratis untuk Warga Korban Banjir Bandang
Dua Pekan Terisolasi, Warga Pining Gayo Lues Bertahan dalam Kondisi Darurat
Pertamina Pulihkan SPBU di Gayo Lues, Distribusi BBM Tempuh Jalur Ekstrem Dua Hari
Misi Airdrop di Gayo Lues, TNI AU Salurkan Bantuan Logistik Lewat Udara
Akses Jalan Nasional Gayo Lues–Aceh Tenggara Masih Terputus Akibat Longsor
Akses Masih Terbatas, Bupati Gayo Lues Minta Percepatan Logistik dan Pemulihan Pascabencana
BNPB Pastikan Dukungan Penuh untuk Gayo Lues, Pemulihan Pascabencana Segera Dipercepat

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 15:54 WIB

Kajian BEM FH UNISBA“Membaca Ulang Pasal-Pasal KUHAP Yang Simpang Siur“

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:54 WIB

Prabu Foundation Gelar Diskusi Penguatan Toleransi dan Pengawasan Medsos di Kalangan Anak

Rabu, 3 Desember 2025 - 18:56 WIB

Eks Napiter Roki Apris Dianto Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah Cegah Radikalisme Anak

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:26 WIB

Melawan Radikalisme, Eks Napiter Ustad Ismail Hasan Ikrar Jaga Kamtibmas dan Kawal Perayaan Natal 2025

Jumat, 7 November 2025 - 03:30 WIB

Ketika Pemerintah Salah Arah: Dari Peluang Emas Menjadi Ancaman Bangsa

Berita Terbaru

Muhsin (Pj. Presma USM)

BANDA ACEH

Tarif Melonjak di Tengah Bencana: Presma USM Suarakan Kekecewaan

Jumat, 12 Des 2025 - 23:49 WIB

BENER MERIAH

Presiden Prabowo Tinjau Daerah Bencana Kabupaten Bener Meriah

Jumat, 12 Des 2025 - 22:26 WIB