Bener Meriah Baranewsaceh.co | Tampil sederhana, elegan, pendiam tapi murah senyum, memiliki hobi olah raga dan musik. Itulah gambaran kecil dari seorang Hasyimi, IB,SKM,M.Kes. Saat ini Ia menjabat sebagai kadis kesehatan kabupaten Bener Meriah.
Pria berkulit sawo matang ini, ternyata pernah merasakan bagaimana dasyatnya gelombang Tsunami yang menghantam kota Banda Aceh pada tahun 2004 lalu. “Alhamdulillah saya beserta keluarga selamat dari bencana besar itu, akan tetapi rumah tempat tinggal kami, hancur tersapu gelombang tsunami. tuturnya.
Saat ditemui di ruang kerjanya kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah. Rabu (25/9/2024). Hasyim banyak menuturkan tentang latar belakang, karir dan pendidikan yang pernah di tempuhnya. Hingga saat ini Ia sudah menyelesaikan PIM II bersama rekan sejawatnya, lewat karya ilmiah dan inovatornya yang berjudul. “Optimalisasi Tata kelola Kescatin Dalam Bimwin.
Menurut Hasyimi. “Optimalisasi penggunaan aplikasi kesehatan calon pengantin, berguna untuk meningkatkan bimbingan perkawinan, khususnya di kabupaten Bener Meriah. Aplikasi ini berguna melayani kesehatan calon pengantin yang mengedukasi tentang kesehatan, agar nantinya dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan terciptanya keluarga sehat, sejahtera dan berkualitas. Oleh karena itu, setiap calon pengantin sangat perlu di berikan pelayanan kesehatan terkait reproduksi. Ungkapnya.
Sementara itu Pj. Bupati,Mohd Tanweir sangat mengapresiasi seluruh peserta Diklat, baik PIM II dan PIM III atas capaian prestasi dan inovasinya. “Kami percaya bahwa dengan adanya 14 orang inovator sebagai pencetus Inovasi, menjadi bukti bahwa SDM Bener Meriah mampu maju dan bersaing menghadapi kerasnya tuntutan global” Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pj. Bupati Mohd Tanweir saat meloucing tranformasi inovasi daerah di aula Setdakab Bener Meriah. Selasa (24/9/2024).
Sebelumnya, Hasyimi, IB,SKM,M.Kes, merupakan alumni SD negeri 2 Simpang Teritit. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri Janarata. Barulah kemudian Hasyimi melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA negeri 4 Medan, Sumatera Utara.
Gelar D3 yang di sandangnya diraih di Akademi Perawat (Akper) Mona kota Banda Aceh. Sedangkan gelar S1 kembali disematkan padanya lewat fakultas kesehatan Masyarakat (IKM) Muhammadiyah Banda Aceh. Berikutnya gelar magister atau S2 diraih melalui pasca sarjana Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Sedangkan karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di mulai sebagai PNS pada tahun 2001 sebagai stap RSU Zainal Abidin Banda Aceh. Namun pasca Tsunami, Hasyimi memilih pulang ke kampung halamannya, akibat rumahnya juga ikut tersapu badai Tsunami.
Kepindahannya di kabupaten Bener Meriah, berawal sebagai staf pada dinas kesehatan tahun 2005, selanjutnya kasubag perencanaan di tempat yang sama, dilanjutkan sebagai kasubag umum dinas PPKB dan PA tahun 20014. Karinya sebagai ASN semakin cemerlang hingga menjadi Kepala Tata Usaha (KTU), RSU Munyang Kute, menjadi Kabid juga pernah di jalani pada Dinas Sosial Bener Meriah. Bolak balik kembali, Hasyimi kembali dipercaya sebagai KTU, pada RSU Munyang Kute pada tahun 2016.
Ia juga pernah ditunjuk sebagai sekretaris Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bener Meriah, Kasubag Humas dan Sekretaris Dinas Sosial. Kemudian Ia kembali ditunjuk sebaga Sekretaris pada Dinas Kesehatan, berlanjut menjadi Pj. Kadis kesehatan dan akhirnya menjadi Kadis depenitif pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah. (Hamdani)