Gayo Lues, Baranews – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berencana menggelar tari saman massal dengan peserta mencapai 3.500 orang untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tahun ini. Kegiatan ini digadang-gadang akan menjadi salah satu pagelaran budaya terbesar di daerah tersebut.
Wakil Bupati Gayo Lues, Maliki, menyatakan harapannya agar tari saman dilakukan secara spontan oleh masyarakat. Menurutnya, masyarakat Gayo Lues memiliki kemampuan alami dalam memainkan tarian tradisional ini. “Saya kira semua orang Gayo bisa menarikannya, jadi nanti biar dilakukan spontan saja,” ujarnya.
Persiapan saman massal ini juga melibatkan unsur TNI, khususnya Yonif TP 855/RD. Mengingat peserta dari TNI bukan berasal dari daerah Gayo, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues, Mursidi, menuturkan bahwa pihaknya telah menyiapkan pelatih khusus untuk tim TNI agar dapat menampilkan tari saman sesuai tradisi dan ritme yang benar.
Sementara itu, Asisten I Setdakab Gayo Lues, Nevirizal, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menyediakan uang saku bagi peserta. Hal ini dikarenakan saman merupakan pagelaran yang bersifat sukarela dan merupakan ungkapan kegembiraan atas kemerdekaan Republik Indonesia. “Kegiatan ini tidak memiliki anggaran khusus, sehingga peserta menampilkan tari saman murni sebagai bagian dari perayaan HUT RI,” jelas Nevirizal.
Kegiatan tari saman massal ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana memperkuat identitas budaya Gayo Lues sekaligus memupuk rasa kebersamaan di antara masyarakat dan institusi yang terlibat. Dengan ribuan peserta yang akan tampil, pemerintah daerah menargetkan pagelaran ini menjadi momentum budaya yang membanggakan sekaligus memperkenalkan seni tradisi Gayo ke tingkat nasional.
Selain itu, pemerintah daerah juga mempersiapkan koordinasi lintas instansi untuk kelancaran kegiatan, termasuk pengamanan dan manajemen peserta. Keikutsertaan TNI dalam latihan tari saman menjadi bukti kolaborasi antara masyarakat dan aparat dalam merayakan semangat kemerdekaan melalui budaya lokal.
Pemda Gayo Lues berharap pagelaran tari saman massal ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi simbol kreativitas, kekompakan, dan kecintaan masyarakat terhadap tradisi, sekaligus menjadi salah satu atraksi unggulan dalam kalender budaya Aceh. (red)