Dua BUMN Plat Merah Terancam Jadi Bancakan Broker VIP

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 4 Juni 2025 - 02:27 WIB

50114 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sri Radjasa, M.BA (Pemerhati Intelijen)

DITENGAH kerasnya peringatan presiden Prabowo, untuk memerangi praktek korupsi dijajaran institusi pemerintah, sepertinya tidak memberikan efek jera para “broker jabatan”, untuk terus memasarkan komoditas kedudukan basah di negeri ini. Para broker VIP, umumnya adalah orang-orang yang berada di inner circle kekuasaan, saat ini mulai didatangi oleh para pemburu jabatan basah.

Biasanya para pemburu jabatan basah, sudah mengetahui kemana harus datang, sambil membawa “mahar” sebagai barter dan tanda terimakasih. Bahkan kerapkali sang broker VIP, didatangi oleh beberapa pemburu jabatan. Moment tersebut tentunya dieksploitasi untuk menaikan harga komoditas jabatan. Inilah yang dinamakan lelang jabatan dibawah tangan, dengan mekanisme yang mengajukan penawaran tertinggilah pemenangnya.

Pertamina yang baru saja tertimpa musibah kerampokan, dengan nilai kerugian puluhan triliun dan mengakibatkan sejumlah pejabat pertamina menjalani proses hukum. Ditengah keterpurukan citra pertamina dan upaya penyehatan manajemen direksi, para broker VIP mulai didatangi oleh para pemburu jabatan basah, untuk mengajukan penawaran dalam rangka memperoleh jabatan tertentu. Diperoleh temuan yang bersumber dari orang dalam, broker VIP mulai kebanjiran gratifikasi dengan nilai cukup fantastic, menembus hingga ratusan milyar. Kasak kusuk jual beli jabatan basah, juga terjadi di PLN. Tetapi broker VIPnya tetap berdomisili di lingkungan istana.

Fenomena pasar gelap jual beli jabatan, ternyata terus tumbuh subur ditengah badai pemberantasan korupsi yang dihembuskan presiden Prabowo. Sekalipun penempatan jabatan di pertamina dan PLN didasarkan oleh meritokrasi dan seleksi secara ketat, berdasarkan penilaian kinerja dan kompetensi.

Tetapi kehadiran broker VIP yang berlindung dibalik otoritas kekuasaan negara, mampu menerobos barikade aturan. Oleh sebab itu, program penyehatan manajemen pertamina, hanya berjalan sebatas “ganti pemain”, tapi pola permainan tetap sama “bertahan untuk meningkatkan kualitas korupsi”.

Sosok broker VIP bukan dongeng tentang monster jahat, tetapi adalah true story tentang sosok warga negara Indonesia pemakan segala, tanpa memiliki empati terhadap nasib rakyat kecil. Mari kita kawal pertamina dan PLN dari ancaman para broker VIP yang sejatinya lebih durhaka dari malin kundang.

Berita Terkait

Potret Pemberatasan Korupsi di Indonesia “Kejarlah Daku, Kau Ku Sandera”
Raja Ampat Terancam: Siapa yang Akan Berdiri Membelanya?
PT. Socfindo Seumanyam Mendukung Program Ketahanan Pangan Satu Unit Excavator Diturunkan
Menteri dan Wakil Menteri PKP Kembalilah ke Jalan yang Benar!!!
Mualem Gubernur Aceh Dapat Gelang Batu Giok Dari TRK Bupati Nagan Raya
Empat Pulau Jatuh ke Sumut, Mualem Bicara Kolaborasi: Aceh Butuh Pemimpin, Bukan Juru Damai
Pulau adalah Amanah, Idul Adha Mengajarkan Pengorbanan dan Persatuan Bangsa
Ketua DPRK Nagan Raya Resmi Buka Raker RAPI Nagan Raya Tahun 2025