Gayo Lues — Bupati Gayo Lues Suhaidi, S.Pd., M.Si. melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, Sumatera Utara, untuk meninjau langsung proses hilirisasi kopi di Perkebunan Simalem Resort, Minggu (2/11/2025). Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari langkah strategis dalam mendorong peningkatan nilai tambah komoditas kopi serta memperkuat ekonomi lokal di Kabupaten Gayo Lues.
“Kunjungan ini bertujuan untuk melihat potensi pengembangan industri kopi di daerah tersebut dan meningkatkan ekonomi lokal kita nantinya,” ujar Suhaidi kepada wartawan usai peninjauan.
Ia menuturkan bahwa hilirisasi kopi harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah ke depan. Dengan mendorong pengolahan pascapanen secara maksimal, kopi Gayo diyakini mampu bersaing di pasar nasional dan internasional, serta memberikan dampak ekonomi nyata bagi para petani.
Menurutnya, peningkatan kualitas dan produktivitas kopi tidak cukup hanya berhenti pada tahap pembibitan atau panen. Nilai tambah yang sesungguhnya, kata dia, terletak pada proses hilirisasi, mulai dari pascapanen, pengemasan, hingga pemasaran yang berbasis teknologi dan inovasi.
“Dengan meningkatkan nilai tambah produk kopi, kita berharap kesejahteraan petani kopi juga turut meningkat,” ujar Suhaidi.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan pentingnya mendukung petani lokal dan mendorong pengembangan industri kopi yang berkelanjutan. Ia menyebut bahwa industri kopi di Gayo Lues harus dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, melainkan juga membawa dampak jangka panjang bagi stabilitas ekonomi daerah.
Ia optimistis, dengan dukungan lintas sektor dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan, Kabupaten Gayo Lues memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu daerah penghasil kopi berkualitas tinggi di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Bupati Gayo Lues turut didampingi Anggota DPR-RI, Asisten Setdakab Gayo Lues, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), serta sejumlah pejabat eselon III lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari peningkatan kerja sama antarwilayah dalam pengembangan komoditas unggulan daerah. (Abdiansyah)













































