Kutacane — Sebanyak 30 wirausaha pemula di Kabupaten Aceh Tenggara menerima bantuan becak motor (bentor) penumpang dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Aceh. Penyaluran bantuan ini berlangsung di halaman belakang Kantor Diskop UKM dan Transmigrasi Aceh Tenggara, Sabtu (2/8/2025).
Bantuan yang diberikan secara gratis ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha baru yang membutuhkan dukungan moda transportasi guna menunjang aktivitas usahanya.
Amatan di lokasi pembagian bentor, sebuah baliho besar terpasang dengan tulisan yang menginformasikan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil usulan Ketua Komisi IV DPR Aceh, Nurdiansyah Alasta, melalui Diskop UKM Aceh. Usulan tersebut disebut berasal dari aspirasi masyarakat yang disampaikan langsung kepada anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Aceh itu.
“Usulan ini lahir dari permintaan langsung masyarakat yang kami tampung dalam berbagai forum. Banyak warga yang menyampaikan perlunya bentor, baik untuk penumpang maupun pengangkut air bersih, sebagai sarana mendukung usaha mereka,” ujar Nurdiansyah kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Menurutnya, dari sekian banyak usulan, baru 30 unit bentor penumpang yang berhasil direalisasikan tahun ini. Adapun permintaan bentor pengangkut air bersih keliling belum dapat dipenuhi karena keterbatasan anggaran pemerintah. Meski demikian, ia memastikan aspirasi tersebut akan tetap diperjuangkan dalam pembahasan anggaran mendatang.
“Kami akan terus dorong agar permintaan bentor untuk angkutan air bersih juga bisa terealisasi. Itu penting karena banyak warga di pedalaman yang mengandalkan bentor untuk distribusi air maupun barang dagangan,” kata Bendahara DPD Partai Demokrat Aceh itu.
Ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab moral dari para penerima. Nurdiansyah berharap bantuan tersebut benar-benar dimanfaatkan sebagai sarana mencari nafkah bagi keluarga, bukan untuk diperjualbelikan atau disalahgunakan.
“Bantuan ini bukan untuk dijual, tapi untuk dimanfaatkan secara produktif. Ini bisa menjadi awal tumbuhnya ekonomi keluarga secara mandiri,” tegasnya.
Nurdiansyah juga memastikan bahwa seluruh proses penyaluran tidak membebankan biaya apa pun kepada penerima. Bentor diberikan secara cuma-cuma oleh Pemerintah Aceh, tanpa pungutan dalam bentuk apa pun.
Bantuan seperti ini menjadi penting dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di daerah, khususnya di wilayah seperti Aceh Tenggara yang akses dan infrastruktur ekonominya masih relatif terbatas. Bentor, bagi sebagian besar pelaku usaha kecil, bukan hanya alat transportasi, tetapi sekaligus modal kerja yang mampu membuka peluang pendapatan baru.
Pemerintah daerah dan legislatif diharapkan dapat terus bersinergi dalam mendorong program-program serupa yang langsung menyentuh kebutuhan lapangan dan berdampak nyata bagi masyarakat.
(ZUL)