JAKARTA, BARANEWS | Dewan Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang melakukan Kerjasama dengan Lembaga Amedialiterasi. Kerjasama tersebut berupa penciptaan laman jurnal penelitian kebudayaan, linguistik, kemanusiaan, dan edukasi umum. Abdul Gapur,S.S.,M.Si., Dosen Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara yang juga berperan sebagai pimpinan redaksi Humaniola, menganggap bahwa kerja sama antar Lembaga Amedialiterasi dengan Dewan Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebuah lompatan besar yang dilakukan oleh Lembaga Dewan kesenian. “saya pikir ini gebrakan yang besar. Kebanyakan hanya berfikir soal eksekusi kegiatan. Jarang sekali ada Lembaga kesenian yang berpikir untuk masuk kepada ranah fasilitator akademis”, Kata Gapur.
Sementara itu, Nuriza Auliatami, S.S.,M.Si., Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang kepada media ini, Rabu (13/12/2023 mengungkapkan. Kerjasama ini adalah bagian dari capaian yang tidak pernah diduga sebelumnya.
“kami melihat ini sebagai mimpi besar yang mendadak terwujud. Hal ini sudah kami pikirkan sejak lama, bagaimana kami dapat memfasilitasi setiap seniman dan pembelajar kesenian serta kebudayaan, khususnya pada lingkup Aceh Tamiang untuk mengutarakan sudut pandangnya dalam bentuk karya ilmiah. Kami sangat bersyukur dapat mewujudkan mimpi besar ini.” Kata Aulia.
Melihat perkembangan laman jurnal yang kemudian diberi nama “HUMANIOLA: International Journal of Linguistics, Humanities, and Education” yang baru saja di launching beberapa hari yang lalu, sambutan terhadap lahirnya inisiatif penciptaan jurnal tersebut sangat tinggi.
“Kami memang baru saja memperkenalkannya. Ternyata responnya sangat tinggi. Mulai dari akademisi, penggiat budaya, hingga pengurus Dewan Kesenian lainnya di seluruh wilayah Indonesia merespon baik hadirnya Jurnal Humaniola.” Sambung Aulia dengan semangat.
Selanjutnya, Aulia berharap para seniman dan pembelajar kesenian dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan arus pertukaran informasi kebudayaan secara ilmiah dan dapat dinikmati banyak orang.
“Jurnal ini sudah terindeks Google Scholar, Copernicus, Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Portal Garuda, Directory of Research Journal Indexing (DRJI), dan Neliti. Saat ini, kami terus mengembangkan jurnal Humaniola ini. Targetnya, para akademisi, seniman, peneliti, penulis, dan pembelajar kebudayaan di seluruh dunia dapat turut serta menerbitkan jurnal ilmiahnya melalui laman Humaniola ini. Terutama bagi pemerintahan desa di seluruh wilayah Aceh Tamiang, ini kesempatan untuk mencatatkan Sejarah desa secara ilmiah dan terbit lengkap dengan ISSN. Sehingga nantinya dapat mendukung pengusulan desa budaya yang didasari oleh penelitian ilmiah, serta menjadi acuan peningkatan kualitas pemajuan pembangunan desa kearah yang transformatif.” Tutupnya. (Hamdani)