KUTACANE | Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menyampaikan apresiasi mendalam atas keberhasilan aparat gabungan dalam mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan lima warga secara sadis di Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah. Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhri, S.E., M.M., saat memberikan keterangan resmi dalam konferensi pers yang digelar oleh Polres Aceh Tenggara pada Selasa, 24 Juni 2025.
Konferensi pers ini dihadiri oleh Kapolres AKBP Yulhendri, S.H., S.I.K., M.I.K., unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat TNI-Polri, perwakilan masyarakat, serta awak media. Dalam pernyataannya, Bupati menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk tidak membiarkan tragedi serupa terjadi lagi.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras luar biasa dari jajaran Polres Aceh Tenggara, Polda Aceh, serta dukungan penuh dari TNI dalam proses pencarian dan penangkapan pelaku. Terhitung sejak peristiwa ini terjadi pada pertengahan bulan Juni, upaya pencarian dilakukan tanpa henti di tengah medan yang berat dan penuh risiko. Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir untuk menjamin rasa aman masyarakat,” tegas Bupati Salim Fakhri dalam konferensi pers Selasa, 24 Juni 2025.
Ia menekankan bahwa sinergi antara institusi penegak hukum dan pemerintah daerah merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas dan ketenteraman masyarakat. Bupati juga menyoroti peran penting TNI, yang bersama tim gabungan turut membantu operasi darat di hutan perbatasan Aceh Tenggara, tempat pelaku terakhir kali diketahui bersembunyi.
Pemerintah daerah, lanjut Bupati, akan terus berupaya membangun sistem deteksi dini terhadap potensi konflik di setiap desa. Ia meminta seluruh kepala desa, camat, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk lebih tanggap terhadap dinamika sosial yang terjadi di wilayah masing-masing. Menurutnya, penguatan komunikasi antarwarga dan antara warga dengan aparat menjadi penting demi mencegah potensi kekerasan yang dapat berujung fatal.
“Stabilitas keamanan adalah fondasi pembangunan. Tanpa rasa aman, tidak akan ada kemajuan. Oleh karena itu, kami berharap agar semua elemen masyarakat terlibat aktif menjaga lingkungannya. Jangan menunggu tragedi terjadi baru kita bertindak,” ucapnya tegas.
Di akhir pernyataannya, Bupati Aceh Tenggara juga meminta dukungan dari lembaga pendamping sosial dan dinas terkait untuk membantu proses pemulihan psikologis warga yang terdampak peristiwa ini, khususnya keluarga korban yang selamat. Ia memastikan bahwa pemerintah daerah akan hadir dalam masa pemulihan, baik secara emosional maupun administratif.
Dengan tertangkapnya pelaku utama, pemerintah daerah menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi kejahatan di Aceh Tenggara. Sinergi yang terjalin antara Polri, TNI, pemerintah, dan masyarakat adalah kekuatan utama dalam menjaga hukum, keadilan, dan kedamaian di tengah kehidupan berbangsa. (ZUL)