BIREUEN | Sebanyak 36 imigran etnis Rohingya yang terdiri 14 laki-laki, 12 perempuan, dan 10 anak-anak yang saat ini ditampung di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gampong Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, Bireuen mulai tersenyum.
Betapa tidak pengungsi yang terdampar di pantai Desa Matang Pasi pada Senin menjelang subuh sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (16/10/2023), sudah sepekan menetap di tempat penampungan sangat bersyukur dan mulai tersenyum karena bisa berada di tempat penampungan yang aman dan mendapat perlindungan.
Para pengungsi etnis Rohingya tersebut sekarang ditampung sementara di SKB Bireuen dibawah pemantauan UNHCR dan berbagai lembaga dan pihak lainnya.
Faisal Rahman, (45) selaku Protection Associate UNHCR mengatakan untuk penaganan pengungsi di Bireuen kami memberikan perlindungan dan sekedar bantuan agar pengungsi menjadi terlindungi dan rasa aman tanpa ada merasa lapar dan ketakutan lagi.
“Terima kasih pemerintah daerah, Forkopimda, masyarakat Bireuen, beberapa lembaga dan pihak lainnya yang sudah membantu dan melindungi sehingga pengungsi merasa terlindungi.
Kepada lembaga Dompet Dhuafa kami juga mengucapkan terimakasih yang telah memberikan bantuan seperti makanan, minuman hangat dan makanan ringan, serta beberapa kebutuhan ibu dan anak-anak seperti pampers dan lainnya” ujarnya.
Abdullah (27) salah satu imigran etnis Rohingya merasa bahagia dan bersyukur karena telah dibantu.
“Terima kasih banyak kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bireuen Aceh yang telah membantu kami, sudah memberikan bantuan berupa makanan, tempat tinggal, dan uang saku, sehingga kami merasa aman.” ungkapnya dalam bahasa Bengali.
Selanjutnya, Moh. Noor Awaluddin Asjhar selaku Kepala LPM Dompet Dhuafa menjelaskan, bantuan makanan yang diberikan merupakan pelaksanaan dari program Dapur Keliling (Darling).
“Kita berkoordinasi bersama Dompet Dhuafa cabang Aceh, pemerintah daerah dan lembaga setempat dalam memberikan bantuan serta layanan terbaik bagi para pengungsi.
Alhamdulillah dengan hadirnya kita ternyata bisa meringankan beban mereka, juga memberikan kebahagiaan setelah rasa cemas dan takut yang mereka alami sebelumnya.” ungkapnya.
Semoga bantuan kemanusiaan seperti ini bisa tetap kami lakukan secara konsisten, karena hal seperti ini masih dibutuhkan terkait penanggulangan bencana terhadap para pengungsi, harapnya. (ZK)