AKBP Hyrowo Gaungkan Semangat “Polri Untuk Masyarakat” Lewat Kegiatan Sosial Humanis di Hari Bhayangkara ke-79 Gayo Lues

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:14 WIB

50452 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues — Hari Bhayangkara ke-79 menjadi momentum istimewa bagi jajaran Polres Gayo Lues untuk meneguhkan kembali komitmen pengabdian kepada rakyat. Di bawah kepemimpinan Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., Polri tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat, pelindung, dan bagian yang tidak terpisahkan dari denyut nadi masyarakat. Melalui serangkaian kegiatan anjangsana yang dilakukan secara langsung ke berbagai pelosok desa, Kapolres menyuarakan semangat yang kian kuat: “Polri Untuk Masyarakat.”

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025, dimulai pukul 10.00 WIB, dan menyasar para purnawirawan serta warakawuri yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Gayo Lues. Lokasi yang dikunjungi antara lain Desa Rikit Dekat di Kecamatan Blangjerango, Desa Cinta Maju di Kecamatan Blangpegayon, serta Desa Lempuh, Penampaan Uken, dan Kota Blangkejeren di Kecamatan Blangkejeren. Didampingi oleh Waka Polres Kompol Edi Yaksa, Kabag Ops Kompol Iskandar, Kabag Ren AKP Junaidi Desky, Kabag Logistik AKP Gomgom Tampubolon, para Kasat, dan sejumlah personel lainnya, Kapolres menyambangi langsung rumah-rumah para penerima anjangsana dengan penuh hormat dan kepedulian.

Anjangsana bukan sekadar kunjungan formal atau simbolik. Di balik setiap langkah kaki menuju rumah para purnawirawan dan warakawuri, tersimpan pesan kemanusiaan, penghargaan, dan silaturahmi yang selama ini menjadi akar budaya Bhayangkara. Para penerima kunjungan antara lain Purn. Rusli dan Purn. Kamisan di Desa Rikit Dekat, Purn. Simamora di Desa Cinta Maju, Purn. Hamidi Tanjung di Desa Lempuh, serta keluarga dari almarhum Purn. Azhar Can, A. Lubis, dan Saiful Pane.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapolres menyampaikan bahwa Polri yang modern tidak cukup hanya andal secara teknis dan profesional, tetapi juga harus memiliki kedalaman moral dan empati sosial. Dalam pandangannya, keberadaan Polri di tengah masyarakat tidak boleh terkesan eksklusif atau hanya muncul dalam penegakan hukum. Sebaliknya, Polri harus menjadi bagian dari solusi, dari empati, dari harapan.

“Polri Untuk Masyarakat itu bukan sekadar slogan di spanduk, bukan jargon tahunan. Ini adalah sikap hidup dan tanggung jawab. Setiap anggota Polri harus memaknai kalimat itu dengan hati. Kita ini bukan penguasa, kita ini pelayan. Kita ini bagian dari masyarakat, dan tugas kita adalah hadir sebelum mereka memanggil,” ucap AKBP Hyrowo dengan suara tegas namun penuh kehangatan di hadapan keluarga salah satu purnawirawan.

Menurut Kapolres, Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya menjadi ruang refleksi bagi institusi, tetapi juga panggilan bagi seluruh insan Bhayangkara untuk kembali menyentuh nurani, menyatu dengan rakyat, dan bekerja dengan tulus. Ia mengajak seluruh anggota agar menjadikan pengabdian sebagai bentuk ibadah, dan pelayanan sebagai bentuk penghormatan kepada martabat kemanusiaan.

“Kita bisa memakai seragam, jabatan, dan kekuasaan. Tapi jika itu semua tidak dilandasi niat yang benar, maka kosonglah pengabdian kita. Masyarakat itu bisa membedakan mana yang datang dengan kepentingan, dan mana yang datang dengan ketulusan. Maka mari kita pilih datang dengan niat baik. Karena itu yang akan dikenang,” ujarnya dengan penuh semangat.

Kapolres juga menyampaikan bahwa semangat Polri Untuk Masyarakat akan lebih hidup bila ditopang dengan aksi nyata, bukan sekadar narasi. Oleh karena itu, ia mendorong setiap personel untuk turun langsung ke lapangan, mendengarkan rakyat, membantu yang lemah, dan menguatkan yang lelah. Baginya, kehadiran Polri yang dirindukan adalah Polri yang bisa menjadi pelindung dan penyembuh, bukan sekadar penegak aturan.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres menyerahkan langsung bingkisan tali asih dan bantuan sosial kepada para purnawirawan dan warakawuri sebagai bentuk rasa hormat, sekaligus simbol penghargaan dari institusi kepada mereka yang pernah mengabdi dengan penuh pengorbanan. Para penerima tampak haru dan terharu. Tak sedikit yang meneteskan air mata saat menyambut kehadiran Kapolres dan rombongan. Kehangatan dan penghormatan itu tidak bisa disampaikan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dalam pelukan dan senyuman yang tulus.

Istri dari almarhum Purnawirawan A. Lubis, yang kini tinggal seorang diri di Desa Penampaan Uken, mengaku sangat terharu dengan kunjungan ini. “Sudah lama saya tidak dikunjungi oleh siapa-siapa. Tapi hari ini saya merasa tidak sendiri lagi. Saya merasa dihargai kembali. Terima kasih, Pak Kapolres. Terima kasih atas semua ini,” ujarnya sambil mengusap air mata.

Kegiatan anjangsana ini berlangsung hingga pukul 14.45 WIB. Seluruh rangkaian berjalan dengan aman, tertib, dan penuh nuansa kekeluargaan. Tidak hanya mempererat hubungan internal antara generasi Polri aktif dan purnawirawan, tetapi juga menghidupkan kembali semangat Bhayangkara yang selama ini menjadi fondasi pelayanan Polri kepada bangsa.

Menutup kegiatan tersebut, AKBP Hyrowo kembali mengingatkan seluruh anggotanya bahwa keberhasilan Polri tidak diukur dari banyaknya penghargaan atau pangkat yang diraih, tetapi dari banyaknya hati yang disentuh dan masyarakat yang merasakan kehadiran Polri secara nyata. “Ingat, kita ini penjaga kepercayaan publik. Dan kepercayaan itu tidak dibeli dengan jabatan, tapi dibangun dari perbuatan. Mari kita kembalikan jiwa Bhayangkara yang melayani, bukan menguasai. Karena Polri adalah untuk masyarakat, bukan sebaliknya,” pungkasnya.

Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, Polres Gayo Lues membuktikan bahwa pengabdian tidak selalu berbentuk tindakan besar, tetapi sering kali hadir dalam bentuk sederhana namun penuh makna: sebuah kunjungan, sapaan hangat, dan tangan yang terulur kepada mereka yang pernah berjasa. Dan di sanalah Polri menemukan kembali jati dirinya—bukan sebagai institusi kekuasaan, melainkan sebagai pelayan kehidupan. (Abdiansyah)

Berita Terkait

Brimob Aceh Kembangkan Rumah Karya Penyulingan Minyak Sere Wangi di Gayo Lues
Terlunta Bersama Dua Anak, Ibu Muda Korban KDRT Asal Gayo Lues Menjerit Butuh Bantuan untuk Pulang
ADD Tahap II Mandek di Gayo Lues: BPMK Dituding Hambat Roda Pembangunan Desa, Ada Apa dengan ‘Proses Input’ Tanpa Ujung?
Dinas BPMK Gayo Lues: Biang Kerok Keterlambatan Gaji Perangkat Desa?
Pemkab Gayo Lues Genjot Penyusunan Renstra 2025-2029, Target Rampung 15 Juli
Kapolres Gayo Lues Pimpin Apel Operasi Patuh Seulawah 2025: Dorong Budaya Tertib Berlalu Lintas di Aceh
Polsek Blangkejeren Gerak Cepat Padamkan Kebakaran Lahan di Belakang MTsN 2 Blangbengkik
Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren Vonis 155 Bulan Penjara Pelaku Perkosaan Anak

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 00:56 WIB

Mahasiswa Dorong Penguatan ESG dalam Industri Tambang, IMM Aceh Gelar FGD Kolaboratif

Selasa, 15 Juli 2025 - 07:30 WIB

Polda Aceh Gelar Operasi Patuh Seulawah 2025, Fokus pada Tujuh Pelanggaran Prioritas

Selasa, 15 Juli 2025 - 07:27 WIB

Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 Resmi Ditutup, Polres Aceh Tengah Raih Juara Pertama

Senin, 14 Juli 2025 - 19:44 WIB

Pemkab Gayo Lues Terima DAK BKKBN untuk Dukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:20 WIB

Polda Aceh Gelar Kapolda Cup 2025, Total Hadiah Rp60 Juta Diperebutkan

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Berita Terbaru

BENER MERIAH

Potret Buram Dunia Pendidikan Aceh di Tengah Gelontoran Dana Otsus

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:37 WIB