Adli Abdullah: Negara Harus Hadir di Penyeberangan Teupin Mane

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 12 Desember 2025 - 03:15 WIB

5067 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Pengiat kemanusiaan Dr. M Adli Abdullah menegaskan negara harus hadir di masyarakat dan menyelesaikan persoalan apalagi dalam bencana banjir dan longsor di Aceh dan Sumatra. Negara harus cepat respons menangani persoalan bahkan memetakan sebelum kegaduhan yang bisa merambat ke berbaga aspek termasuk SARA serta nama baik Aceh yang dikenal ringan tangan

“Masalah tarif penyeberangan di Bireuen seperti di Teupin Mane dan lain-lain bisa dicegah jika sejak awal negara dalam hal ini Pemerintah Aceh hadir ke sana,” ungkap Adli, Kamis 11 Desember 2025.

Adli mengingatkan kehadiran negara dalam hal ini Pemerintah Aceh pada titik-titk krusial seperti lokasi penyeberangan yakni negara menyewakan boat warga setempat lalu memberi gaji per hari kepada operator. Dengan demikian, warga yang sudah menderita karena banjir dan longsor tidak perlu lagi mengeluarkan uang satu sen. Disebutkan, warga berinisiatif menyewakan boat karena negara tidak hadir di sana. Kita berterima kasih kepada warga yang telah menjadikan botany sebagai jembatan masyarakat dalam berpergian. Padahal ini tugas negara untuk melayani warga. Penjual barang dan jasa yang naikkan harga atau tarif suka-sukanya ada aturan yang mereka bisa dipidanakan. Pakar hukum ini menjelaskan, Pemerintah Aceh memiliki uang miliaran tanggap darurat ditambah bantuan uang tunai dari provinsi lain. Disebutkan, sangat boleh di masa darurat ini, anggaran itu itu digunakan untuk membayar operator boat sehingga warga yang sudah terdampak banjir dan longsor tidak perlu lagi membayar uang kepada boat. “Pemerintah Aceh dan Pemerintah Bireuen jangan hanya imbau-imbau saja. Buktikan negara hadir di sana. Aceh punya uang dan keluarkan untuk kemashalatan warga,” ajak Adli yang salah satu yang memprakasai cash for work pada 2005.[]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Aliansi Masyarakat Peduli Nanggroe Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Kayu di Pidie Jaya dan Bireuen
Tarif Melonjak di Tengah Bencana: Presma USM Suarakan Kekecewaan
Bea Cukai Aceh Gelar Upacara Puncak Peringatan Hakordia 2025
Bupati Aceh Selatan Sampaikan Permohonan Maaf Usai Pergi Umrah Tanpa Izin di Tengah Bencana
USM Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan Gelombang Pertama ke Aceh Tamiang
Pemulihan Listrik Pascabencana di Aceh Dipercepat, Genset Dikirim Melalui Udara dan Laut
Pemulihan Energi Pascabencana di Aceh Mulai Terlihat, Wilayah Tengah Masih Terisolasi
BNPB Gerakkan Lebih dari 9.500 Relawan untuk Percepatan Penanganan Bencana di Sumatra

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 15:54 WIB

Kajian BEM FH UNISBA“Membaca Ulang Pasal-Pasal KUHAP Yang Simpang Siur“

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:54 WIB

Prabu Foundation Gelar Diskusi Penguatan Toleransi dan Pengawasan Medsos di Kalangan Anak

Rabu, 3 Desember 2025 - 18:56 WIB

Eks Napiter Roki Apris Dianto Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah Cegah Radikalisme Anak

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:26 WIB

Melawan Radikalisme, Eks Napiter Ustad Ismail Hasan Ikrar Jaga Kamtibmas dan Kawal Perayaan Natal 2025

Jumat, 7 November 2025 - 03:30 WIB

Ketika Pemerintah Salah Arah: Dari Peluang Emas Menjadi Ancaman Bangsa

Berita Terbaru

Muhsin (Pj. Presma USM)

BANDA ACEH

Tarif Melonjak di Tengah Bencana: Presma USM Suarakan Kekecewaan

Jumat, 12 Des 2025 - 23:49 WIB

BENER MERIAH

Presiden Prabowo Tinjau Daerah Bencana Kabupaten Bener Meriah

Jumat, 12 Des 2025 - 22:26 WIB