Tullah Perangkat Kute Diduga Dipungli Bertahun-tahun, Camat Bambel Bungkam soal Aliran Uang

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 1 Agustus 2025 - 21:36 WIB

50990 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacane, Aceh Tenggara – Bara News | Jumat, 1 Agustus 2025

Dugaan praktik pungutan liar (pungli) terhadap perangkat kute dan BPK di Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, menyeruak ke permukaan. Informasi yang dihimpun Bara News mengungkap bahwa setiap perangkat desa di wilayah tersebut dipotong secara rutin sebesar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per bulan, dengan dalih biaya administrasi dan cetak daftar gaji. Praktik ini diduga sudah berlangsung mulus bertahun-tahun tanpa hambatan di 33 desa se-Kecamatan Bambel.

Skema pemotongan dilakukan secara sistematis. Bendahara desa memotong langsung honor bulanan perangkat kute dan menyerahkannya kepada oknum tertentu di kantor kecamatan. Nominal pungli memang terlihat kecil, tapi bila dikalkulasi, jumlahnya menggelembung. Dengan asumsi satu desa memiliki 21 orang perangkat, maka terkumpul sekitar Rp 420.000 per desa setiap bulan. Dikalikan 33 desa, total dugaan pungli bulanan mencapai Rp 13.860.000. Sebuah angka yang mengindikasikan perampokan sistematis terhadap hak-hak perangkat desa yang sudah minim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tullah kami kecil. Hanya sekadar pengganti lelah. Tapi malah dipotong sampai 25 persen oleh orang-orang yang tidak tahu malu. Ini keterlaluan,” kata Saleh, salah satu tokoh masyarakat Sekedang. Ia mendesak Bupati Aceh Tenggara agar turun tangan dan membongkar jaringan pungli yang diduga melibatkan oknum pejabat di lingkup Kecamatan Bambel.

Tak hanya itu, Saleh juga mendesak agar sistem pembayaran tullah ke perangkat desa segera dialihkan ke skema non-tunai atau transfer langsung ke rekening masing-masing penerima. Tujuannya jelas: menutup celah pungli dan menyingkirkan para pejabat rakus yang selama ini bermain di belakang meja.

Namun saat dikonfirmasi, Camat Bambel Riduansyah justru mengelak. Ia membantah keras tudingan tersebut. “Tidak ada pernah kutipan apapun,” ujarnya singkat dan menutup pembicaraan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia bahkan tak menanyakan lebih jauh siapa yang menyampaikan laporan atau sumber dugaan pungli itu.

Sikap diam dan reaktif dari pimpinan kecamatan ini justru semakin menguatkan kecurigaan publik. Banyak pihak menilai bahwa bantahan kosong tanpa transparansi atau upaya investigasi justru menutupi fakta yang sudah lama jadi rahasia umum di kalangan perangkat desa.

Kini sorotan publik mengarah ke Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. Akankah Bupati mengambil langkah tegas membongkar skema pungli berjamaah ini? Atau praktik ini akan kembali ditutup rapat seperti yang sudah-sudah, sementara para perangkat desa terus dipalak secara rutin oleh sistem yang semestinya melayani mereka?

Waktu akan bicara. Tapi satu hal pasti, aroma busuk pungli di Kecamatan Bambel bukan sekadar kabar angin. Jumlahnya jelas, pelakunya diduga jelas, dan korbannya pun terus berbicara. Tinggal keberanian aparat penegak hukum dan kepala daerah yang belum terlihat. (SKD)

Berita Terkait

Bupati Aceh Tenggara Salurkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di Desa Maha Singkil
Bupati Salim Fakhry Lakukan Kunker Perdana di Desa Pedalaman Kecamatan Leuser
Bupati Fakhry Lakukan Kunker Perdana di Desa Pedalaman Kecamatan Leuser
Bupati Fakhry Salurkan Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran di Maha Singkil
PPK BPJN 3.5 Aceh, Jaya Yuliadi, Tanggap Terhadap Kondisi Infrastruktur di Aceh Tenggara
Jadwal mundur 2.628 calon pppk paruh waktu bisa bernapas lega
Tiga Rumah Warga di Aceh Tenggara Hangus Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
Dana desa bukit meriah 2024 Rp. 940 jt. 63℅ misterius

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 23:20 WIB

Bupati Aceh Tenggara Salurkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di Desa Maha Singkil

Sabtu, 13 September 2025 - 22:00 WIB

Bupati Fakhry Lakukan Kunker Perdana di Desa Pedalaman Kecamatan Leuser

Sabtu, 13 September 2025 - 21:58 WIB

Bupati Fakhry Salurkan Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran di Maha Singkil

Sabtu, 13 September 2025 - 12:46 WIB

PPK BPJN 3.5 Aceh, Jaya Yuliadi, Tanggap Terhadap Kondisi Infrastruktur di Aceh Tenggara

Sabtu, 13 September 2025 - 01:55 WIB

Jadwal mundur 2.628 calon pppk paruh waktu bisa bernapas lega

Jumat, 12 September 2025 - 12:56 WIB

Tiga Rumah Warga di Aceh Tenggara Hangus Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki

Jumat, 12 September 2025 - 01:35 WIB

Dana desa bukit meriah 2024 Rp. 940 jt. 63℅ misterius

Senin, 8 September 2025 - 00:46 WIB

Truk Pengangkut Mobil Terjun ke Jurang di Ketambe, Aceh Tenggara

Berita Terbaru