Aturan Jasa Publikasi di Pemerintahan Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Rantau Rasau Dinilai Masih Rancu

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:06 WIB

50108 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Iip Haryadi
(Sekretaris Pemuda Pancasila PAC Kecamatan Rantau Rasau)

Rantau Rasau, 25 Juni 2025 — Jasa publikasi media di lingkungan Pemerintah Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Rantau Rasau saat ini dinilai masih belum memiliki kejelasan yang terstruktur dan transparan. Banyak pihak mempertanyakan landasan dan prosedur pengelolaan anggaran publikasi, yang dalam praktiknya kerap memicu keluhan dari para kepala desa (kades) dan lurah.

Media online menjadi sarana strategis untuk menyampaikan informasi pembangunan, kegiatan masyarakat, maupun kebijakan pemerintah desa kepada publik secara cepat dan luas. Namun, dalam praktiknya, publikasi melalui media ini belum sepenuhnya berjalan secara tertib dan profesional. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir, muncul keluhan dari sejumlah kades dan lurah terkait praktik publikasi yang dianggap tidak transparan dan memberatkan.

Menurut penuturan penulis, praktik jasa publikasi belakangan ini sering dimanfaatkan sebagai “modus” oleh oknum media yang belum memiliki legalitas yang jelas. Praktik ini menjadikan media sebagai “ladang ekonomi” sepihak, tanpa memperhatikan kesesuaian antara biaya yang dibebankan dengan anggaran resmi yang dimiliki oleh pemerintah desa.

“Banyak kades dan lurah di Kecamatan Rantau Rasau mengeluhkan adanya kelebihan pembayaran jasa publikasi yang tidak sesuai dengan anggaran yang disiapkan dalam APBDes,” ujar Iip Haryadi, Sekretaris Pemuda Pancasila PAC Rantau Rasau. “Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi penyimpangan administrasi di lapangan.”

Melihat kondisi ini, penulis memberikan saran agar pemerintah desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Rantau Rasau segera menyusun dan menetapkan aturan resmi terkait kerja sama publikasi media. Langkah ini bisa dimulai dengan membuka ruang penawaran resmi dari media yang ada, disertai kontrak kerja selama satu tahun anggaran. Kontrak tersebut akan menjadi dasar hukum kerja sama, termasuk menilai kelayakan dan legalitas media yang bersangkutan.

Penulis juga menekankan bahwa media yang ingin menjalin kerja sama wajib memiliki kelengkapan administrasi seperti akta pendirian, nomor induk berusaha (NIB), surat keterangan terdaftar di Dewan Pers atau minimal berbadan hukum. Jika tidak, maka media tersebut dapat dikategorikan sebagai ilegal dan berpotensi melanggar hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Legalitas media bukan hanya penting untuk kepastian hukum, tetapi juga untuk menjaga profesionalitas dan kredibilitas jurnalistik. Jika media tidak memiliki dasar hukum, maka bukan hanya merugikan desa, tapi juga mencederai marwah pers itu sendiri,” lanjut Iip Haryadi.

Pada bagian akhir, penulis berharap agar seluruh pihak dapat segera menemukan solusi atas persoalan ini. Pemerintah desa dan kelurahan diharapkan dapat menjalankan roda pemerintahan secara tertib, efisien, dan akuntabel. Di sisi lain, insan media juga diharapkan tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) sesuai kode etik jurnalistik dan regulasi yang berlaku.

“Semoga ke depan, sinergi antara pemerintah desa dan awak media bisa lebih profesional, saling menghormati, dan menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku. Karena pada dasarnya, tujuan kita sama, yakni membangun desa dan mencerdaskan masyarakat melalui informasi yang sehat dan bertanggung jawab,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Haji Hamdan Siregar Sampaikan Ucapan HUT Bhayangkara ke-79: Apresiasi Polres Tapanuli Selatan atas Program Jihad Melawan Narkoba
Sarmianus Senky Terpilih Aklamasi Pimpin DPD Bara JP Kalbar Periode 2025–2030 Lewat Konferda
Berkah Qurban di Torete, Ketika Perusahaan Berbagi Makna Idul Adha
Kaperwil Siasat Nusantara Riau, Roshinner Hutagaol, Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H
Karyawan ME2 Afdeling LA Diduga Mengalami Tekanan dan Ketidakadilan dari Asisten Manajer serta Mandor
Kakanwil Ditjenpas Maluku Utara Tinjau Langsung Razia Insidentil di Rutan Ternate, Pastikan Rutan Aman dan Bebas Barang Terlarang
Viral Guru SD Seberangi Jembatan Rusak di Jambi, Kini Minta Maaf: Netizen Pertanyakan Tekanan dan Infrastruktur Daerah
Mohon Keadilan Pak Kapolda Riau, Saya Melabrak Suami Selingkuh Malah Di laporkan ke Polsek Payung Sekaki

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 12:23 WIB

Wagub Fadhlullah Ajak Masyarakat Aceh Lakukan Hijrah Menuju Perubahan yang Lebih Baik

Jumat, 27 Juni 2025 - 06:15 WIB

Polda Aceh Lakukan Mutasi Pejabat, Dua Kapolres dan Empat PJU Berganti Posisi

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:18 WIB

IWO Indonesia Provinsi Aceh Sambut Tahun Baru Islam 1447 H: Momen Introspeksi Diri dan Memperkuat Kebaikan Umat

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:36 WIB

Partai Perjuangan Aceh Resmi Terdaftar di Kemenkum. Siap Meramaikan Gelanggang Politik Aceh

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:02 WIB

Proyek IPA Kampung Kuti Robel Diduga Mangkrak, Alamp Aksi Desak Penegakan Hukum dan Evaluasi Kontraktor

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:43 WIB

Gelar Aksi Nasional Klien Bapas Kelas II Nagan Raya Bakti Sosial Di Masjid.

Kamis, 26 Juni 2025 - 01:56 WIB

Pimpinan Umum BaraNews: TLii Jadi Mitra Strategis dalam Mengawal Fakta dan Mencerdaskan Publik

Kamis, 26 Juni 2025 - 01:31 WIB

FPR Aceh Desak Presiden Batalkan Rencana Pembangunan Batalyon TNI di Aceh Demi Menjaga Stabilitas dan Komitmen Perdamaian

Berita Terbaru