Pulau adalah Amanah, Idul Adha Mengajarkan Pengorbanan dan Persatuan Bangsa

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 4 Juni 2025 - 02:29 WIB

50125 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH — Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, gema takbir mulai menggema di pelosok Aceh. Namun di tengah nuansa religius yang syahdu, masyarakat Aceh juga menyuarakan satu hal penting: harapan agar persoalan batas wilayah empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara diselesaikan secara adil dan bermartabat.

Isu ini bukan hal baru. Sejak diumumkan perubahan administrasi pada sejumlah
pulau kecil di wilayah perbatasan barat Aceh Singkil, perhatian publik pun meningkat. Namun yang mencolok adalah sikap dewasa masyarakat Aceh: mereka memilih menyampaikan aspirasi melalui jalur damai, dengan menekankan pentingnya kearifan, hukum, dan persatuan bangsa.

“Pulau bukan sekadar wilayah. Ia adalah amanah sejarah, identitas budaya, dan bukti kecintaan kita pada tanah air,” ujar mantan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI (Purn.) Teuku Abdul Hafil Fuddin, Rabu 4 Juni 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, semangat Idul Adha adalah momentum yang tepat untuk merenungkan kembali bagaimana pengorbanan dan ketaatan bisa menjadi jalan menuju solusi yang bijak.

“Kita harus menempuh jalur yang sah, tetapi jangan diam. Bersuaralah dengan santun. Tegas, tapi tidak menyulut api,”sebutnya.

Kata Mayjend (Purn) TA Hafil Puddin, Pemerintah daerah, DPRK, dan tokoh masyarakat di berbagai kabupaten terdampak pun mulai menyuarakan hal serupa. Seruan untuk menjaga marwah Aceh tidak ditandai dengan amarah, melainkan dengan kekompakan dan sikap konstitusional.

Menurut tokoh asal Aceh Selatan itu, di tengah arus isu nasional dan ketegangan sosial di beberapa daerah lain, sikap Aceh patut diapresiasi. Dalam suasana menjelang Hari Raya Kurban, rakyat Aceh memilih untuk “berkurban emosi” dan menggantinya dengan semangat ukhuwah serta cinta Tanah Air. Sejumlah tokoh bahkan menyebut langkah ini sebagai cerminan keimanan yang sejati: menjaga hak tanpa merusak persaudaraan.

Karena sejatinya, lanjut Hafil, sebagaimana dikatakan oleh ulama Aceh dalam ceramahceramah menjelang Idul Adha: “Batas wilayah bisa digambar ulang, tapi semangat persatuan tak boleh luntur.

Berita Terkait

Kuota Partai, Pendamping Desa dan Korupsi Kebijakan Menteri Yandri
TNI di Persimpangan Politik Reformasi
Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi
Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala
Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru
Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya
Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor
Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 03:25 WIB

Gugatan Tutut Soeharto ke Menkeu Dicabut, Purbaya: Beliau Kirim Salam, Saya Balas Salam

Jumat, 19 September 2025 - 03:22 WIB

Ahli di Sidang MK: 4.351 Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Kesempatan Warga Sipil Hilang!

Jumat, 19 September 2025 - 03:14 WIB

Nurhadi Tegaskan 5.000 Titik Dapur MBG Fiktif Harus Diusut Tuntas: Jangan Korbankan Gizi Anak Bangsa

Jumat, 19 September 2025 - 02:53 WIB

Lima Tersangka Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Ditahan KPK, Tiga Orang Dijemput Paksa di Semarang

Jumat, 19 September 2025 - 02:41 WIB

200 Siswa di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan Setelah Makan Gratis, RS Trikora Penuh

Jumat, 19 September 2025 - 02:36 WIB

KPK Ingatkan Potensi Korupsi Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: “Jangan Sampai Kredit Fiktif Terulang”

Kamis, 18 September 2025 - 20:27 WIB

Pemerintah Tegaskan Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta Sudah Dinaikkan

Kamis, 18 September 2025 - 20:21 WIB

GAPPRI Sambut Positif Kajian Penurunan Tarif Cukai oleh Menkeu Purbaya

Berita Terbaru