UMKM Kopi Asal Takengon Bersiap Penuhi Pasar Jepang, Perlu Dukungan Semua Pihak

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 30 April 2025 - 05:00 WIB

50164 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Takengon (29 April 2025) – Harapan besar tengah tumbuh di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Seorang pelaku UMKM, Bapak Taslim, kini bersiap menembus pasar ekspor setelah mendapatkan permintaan kopi sebanyak 15 ton per tahun dari Jepang. Kabar menggembirakan ini disampaikan oleh Muparrih, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh, dalam kegiatan penggalian potensi usaha yang dilakukan pada 29 April 2025.

“Pak Taslim menunjukkan potensi luar biasa. Produk kopinya tidak hanya berkualitas, tetapi juga telah menarik minat pasar internasional. Kami mengajak Pemerintah Daerah untuk turut mendukung agar UMKM seperti ini dapat naik kelas dan berdaya saing global,” ungkap Muparrih.

Permintaan ekspor ini bermula dari jalur tak terduga. Anak Pak Taslim kerap membawa sampel kopi ke Jakarta, yang kemudian sampai ke tangan pimpinan sebuah perusahaan Jepang. Tertarik dengan kopi specialty hasil olahan Pak Taslim, sang pimpinan perusahaan membawa contoh ke Jepang—dan responsnya sangat positif. Tak lama kemudian, permintaan besar pun datang melalui relasi yang bekerja di perusahaan tersebut.

Saat ini, kapasitas produksi UMKM ini mencapai sekitar 8 ton per bulan. Untuk memenuhi permintaan ekspor dan menjaga kualitas produk, Pak Taslim telah bekerja sama dengan sejumlah mitra lokal, termasuk Gayo Harvest Coffee. Ia juga tengah mempersiapkan legalitas badan usaha untuk memenuhi persyaratan formal ekspor.

Dalam menjaga mutu produk specialty yang sangat diperhatikan oleh buyer Jepang, Pak Taslim dibantu oleh Bapak Helmy selaku penanggung jawab Quality Control (QC).

Tak hanya memproduksi, Pak Taslim juga tengah mempersiapkan merek dagang “Thika”, yang diambil dari nama panggilan anaknya—sosok yang secara tidak langsung telah membuka jalan menuju pasar global.

“Kami melihat semangat dan kerja keras yang luar biasa. Inilah bentuk UMKM mandiri yang butuh didorong, baik dari sisi perizinan, pembiayaan, maupun promosi. Dengan kolaborasi yang tepat, bukan tidak mungkin kopi Gayo ‘Thika’ bisa menjadi ikon ekspor dari Aceh,” tambah Muparrih.

Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh melalui program asistensi dan fasilitasi ekspor berkomitmen mengawal proses ini hingga tuntas. Pihaknya juga berharap dukungan konkret dari Pemerintah Daerah dalam hal pembinaan, percepatan legalitas usaha, dan penguatan ekosistem ekspor di daerah.

Masyarakat pun diimbau untuk mendukung UMKM lokal seperti Pak Taslim dengan membeli produk mereka dan turut menyebarluaskan cerita sukses ini. Di tengah gempuran produk asing, inilah saatnya merek lokal naik panggung dan membawa harum nama Aceh hingga ke mancanegara.

Berita Terkait

Penetapan Nilai Kurs untuk Pelunasan Bea Masuk dan Pajak Periode 30 April – 6 Mei 2025
Hari Bhakti Permasyarakatan, Wakil Ketua DPRK Bersama Bupati Aceh Tengah Tinjau Rutan Takengon
Kenapa Hujan Es Terjadi
Bea Cukai Lhokseumawe Dorong UMKM Naik Kelas dan Tembus Pasar Ekspor
Penetapan Nilai Kurs untuk Pelunasan Bea Masuk dan Pajak Periode 23-29 April 2025
Aliansi Gayo Bela Palestina Mengajak Masyarakat Aceh Tengah untuk semarakkan Aksi Bela Palestina di Aceh Tengah
Tarif Resiprokal Amerika dan Jalan Diplomasi Strategis Indonesia
YAC Surati Polda Aceh, Desak Pengusutan Tuntas Pelaku Tambang Ilegal di Aceh Tengah
https://xml.qualiclicks.com/redirect?feed=0&auth=&url=https://baranewsaceh.co&subid=