Tapaktuan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan Zalfazli Z meminta Pemerintah Provinsi Aceh segera memperbaiki tanggul yang dibangun tahun 2024 lalu.
Menurutnya, akibat kesalahan perencanaan itu menyebabkan petani gagal tanam di kemukiman Kuta trieng dan Blang Baru, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan.
“Kita berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan persoalan ini dalam waktu dekat, agar masyarakat bisa kembali turun ke sawah,” ungkap Zalfazli Z dalam keterangan pers yang diterima awak media , Minggu 13 April 2025.
Anggota Komisi III itu menyebutkan, dirinya bersama keuchik dan tokoh masyarakat setempat sudah melihat langsung kondisi di lapangan pada sabtu 12 April 2025. “Saat mengunjungi lokasi tersebut, kita menemukan aliran air yang tersumbat karena endapan sedimen yang semakin tinggi hingga menutup pintu masuk air di intake saluran irigasi tersebut,” jelasnya.
Zalfazli Z menilai, hal itu dikerenakan perencanaan kurang matang, sehingga Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan sudah seharusnya melakukan penanganan dan memperbaiki kembali mengingat dampak yang cukup besar dirasakan masyarakat petani. “Sudah 3 bulan masyarakat mengalami gagal tanam akibat kekeringan. Apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan berdampak luas pada gangguan ketahanan pangan di Aceh khususnya masyarakat Aceh Selatan,” sebutnya.
Sementara itu, Keuchik Kuta Trieng Anwar mengatakan bahwa tanggul atau pengaman tebing jika tidak diperbaiki akan berdampak terhadap ratusan hektar sawah yang ada di wilayah tersebut. “Sudah dua kali panen gagal karena air tidak masuk ke saluran irigasi semenjak dibangunnya tanggul itu, petani yang ada di 2 kemukiman tidak bisa turun sawah lagi karena kekeringan dan tiang pondasi jembatan bisa rusak karena sudah dibukanya batu bendungan yang lama disungai tersebut,” terangnya.
Mewakili masyarakat 2 kemukiman di Labuhanhaji Barat agar Dinas pengairan Aceh dapat menangani secepatnya masalah tersebut. “Kami berharap ada langkah kongkret dari instansi terkait agar masyarakat tidak kembali mengalami gagal tanam,” pungkasnya.