Nagan Raya : Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nusantara (STIAPEN) Kabupaten Nagan Raya Aceh melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Bara Energi Lestari (BEL) pada Kamis, 16 Januari 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan sektor dunia kerja, khususnya industri energi.
Rombongan yang terdiri dari pengurus, dosen, dan mahasiswa ini dipimpin langsung oleh Ketua STIAPEN, Maulidar, SE, M.Si. Kehadiran delegasi STIAPEN disambut hangat oleh kepala teknik tambang PT. BEL , Ir. Rahmad Zahri, ST, MM , dan jajarannya.
Dalam sambutannya, Maulidar menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah terbaik untuk memperluas wawasan civitas akademika mengenai praktik manajerial dan operasional di sektor industri energi.
“Kami berharap kunjungan ini memberikan pengalaman langsung khususnya tentang manajemen pengelolaan sumber daya energi yang berkelanjutan. Selain itu, kunjungan ini juga memperkuat hubungan kerja sama yang telah terjalin melalui penandatanganan MoU antara STIAPEN dan PT. BEL, yang mencakup bidang penelitian, program kerja lapangan (PKL), dan pengabdian masyarakat. Kami sangat mengapresiasi sambutan hangat dan kerja sama dari PT. BEL,” ujar Maulidar.
Dia juga berharap kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara STIAPEN dan PT. BEL, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan civitas akademika, tambahnya.
Dalam rangkaian agenda, pihak manajemen PT. BEL memberikan paparan mengenai profil perusahaan, digitalisasi manajemen kontrol, proses operasional perusahaan, peluang kerja, kemitraan strategis, serta kontribusi PT. BEL dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal.
Selain itu, STIAPEN juga memaparkan profil perguruan tinggi, capaian akademik, dan berbagai program unggulan yang telah dilaksanakan.
Rangkaian kunjungan kerja dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara kedua pihak, yang diakhiri dengan penyerahan cenderamata dari PT. BEL kepada STIAPEN.Kemudian tim STIAPEN juga diajak untuk mengunjungi area operasional tambang perusahaan dengan menggunakan perlengkapan alat pelindung diri (APD) sesuai standar keselamatan. ( red )