Banda Aceh – Pasangan calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh nomor urut 01, Illiza Saaduddin Djamal – Afhdal dan nomor urut 3 Aminullah – Isnaini terlibat saling sentil soal data tingginya penderita HIV AIDS yang meningkat beberapa tahun terakhir di Kota Banda Aceh.
Hal itu mencuat saat debat publik perdana yang diselenggarakan KIP Kota Banda Aceh, di Amel Convention Hall, Rabu, 30 Oktober 2024.
Bermula dari Cawalkot Illiza Saaduddin Djamal yang melempar pertanyaan kepada pasangan Aminullah – Isnaini soal tingginya penderita HIV Aids di Banda Aceh yang meningkat tajam kurun waktu 2021-2023.
“Data dinas kesehatan penderita HIV AIDS mengalami peningkatan yang tajam. Pada tahun 2014 ada 2 kasus, lalu pada tahun 2021 meningkat jadi 84 kasus dan 2022 meningkat jadi 122 kasus dan di tahun 2023 naik jadi 140 kasus,” “Bagaimana langkah saudara untuk menangani peningkatan kasus HIV Aids ini yang tinggi,” tanya Illiza. Diketahui kurun waktu 2021, Aminullah masih menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh dan Isnaini sebagai Anggota DPRK Banda Aceh.
Menjawab pertanyaan itu, Calon Wakil Walikota Banda Aceh Isnaini Husda menjelaskan bahwa HIV tersebut sebenarnya sudah terinfeksi sejak 10 tahun lalu. Menurut Isnaini data itu juga dari Dinkes. Sehingga baru saat ini penderita HIV Aids dideteksi.
Padahal menurutnya, terinfeksi sudah 10-15 tahun lalu. Ia juga mempertanyakan siapa pemimpin kota Banda Aceh 10 tahun lalu.
Sebagaimana diketahui, 10 tahun lalu Illiza masih memimpin Kota Banda Aceh sebagai Walikota. Sehingga, dapat dikatakan bahwa banyak penderita HIV/AIDS yang ditemukan saat ini, terpapar di saat masa kepemimpinan Illiza Saaduddin Djamal, hal itu secara tidak langsung juga menunjukkan pelanggaran syariat islam dan praktek LGBT tinggi saat itu.
Kondisi Penyebaran HIV/AIDS di Banda Aceh
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banda Aceh Supriyadi, Jumat, mengatakan pihaknya mencatat penderita HIV AIDS di Banda Aceh sudah mencapai 441 kasus, terhitung sejak tahun 2008 hingga Mei 2024.
“Dari laporan yang kami dapatkan, sebagian besar penularan dari penyimpangan perilaku seksual yang berisiko, terutama LSL (Laki-laki Seks Laki-laki),” kata Sufriadi sebagaimana dikutip dari media Antara di Banda Aceh.
Ia menjelaskan perkembangan kasus penderita HIV AIDS di Banda Aceh terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Data sejak 2008-2020 penderita HIV AIDS paling tinggi hanya 10 kasus per tahun.
Peningkatan kasus mulai terjadi pada 2021 yang mencapai 84 kasus, tahun 2022 sebanyak 88 kasus, tahun 2023 sebanyak 140 kasus, serta hingga Mei 2024 sebanyak 68 kasus.
Terkena HIV 10 Tahun Lalu Baru Diketahui Sekarang?
Human immunodeficiency virus (HIV) masuk ke tubuh manusia tanpa menimbulkan gejala apapun. Orang yang terkena HIV pada awalnya akan merasa sehat seperti biasa. Hal itu karena masa inkubasi HIV atau masa masuknya virus hingga muncul gejala adalah 5-10 tahun. Bahkan bisa lebih dari 10 tahun jika daya tahan tubuh sangat baik. Tak heran jika ada orang yang terinfeksi HIV, tetapi baru mengetahuinya 10 tahun kemudian. Ketika sudah muncul gejala, orang tersebut biasanya sudah terkena AIDS.
“Misalnya, ada yang bilang, ‘Saya kayaknya “jajan” hanya sekali, 10 tahun lalu, tapi kenapa kena AIDS?’ Bisa saja HIV sudah masuk saat 10 tahun lalu itu karena hubungan seks yang tidak aman,”jelas Konselor HIV/AIDS di RSUD Provinsi Kepulauan Riau, dr Dwinita Vivianti, SpPD sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Vivi itu memaparkan, awalnya virus masuk ke dalam tubuh, lalu menyerang imun yang disebut sel T. Virus akan terus menyerang imun, hingga akhirnya sistem imun terganggu. Ketika sistem kekebalan tubuh manusia semakin menurun, barulah muncul gejala dan biasanya sudah terkena penyakit AIDS. Gejalanya antara lain, berat badan menurun 10 persen dalam waktu sebulan, flu berulang dan tak kunjung sembuh, dan sering kelelahan.
Ketika sistem kekebalan tubuh manusia semakin menurun, barulah muncul gejala dan biasanya sudah terkena penyakit AIDS. Gejalanya antara lain, berat badan menurun 10 persen dalam waktu sebulan, flu berulang dan tak kunjung sembuh, dan sering kelelahan.
“Kalau daya tahan tubuh turun atau punya penyakit diabetes melitus, tuberkulosis, hingga kanker, biasanya akan lebih kelihatan, kita sarankan tes HIV,” ujar Vivi.