Tapaktuan – Pasangan calon Bupati dan Aceh Selatan Tgk Amran dan Akmal AH menyampaikan salah satu visi dan misinya yakni mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan dengan program strategis “Green Aceh Selatan”.
Menurut Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA) Fadhli Irman, misi dan program strategis tersebut justru bertolak belakang dengan realita selama Tgk Amran menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan dimana kerusakan hutan akhibat pembukaan lahan, perusahaan pertambangan dan sebagainya begitu marak terjadi.
“Kabupaten Aceh Selatan kehilangan tutupan hutan mencapai 1.704 hektar tahun 2022, dan pada tahun 2021 Aceh Selatan kehilangan tutupan hutan seluas 823 hektar. Ini fakta yang terjadi dan tak dapat dipungkiri disaat Tgk Amran menjabat sebagai Bupati bahwa kerusakan tutupan hutan justru tak terkendali,” ujar Koordinator GerPALA, Rabu 25 September 2024.
Irman menjelaskan, berdasarkan data Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh [HAkA] bahwa tutupan hutan yang berkurang di Aceh Selatan pada tahun 2022 itu meliputi, areal penggunaan lain seluas 655,43 hektar, hutan lindung seluas 59,90 hektar, hutan produksi terbatas mencapai 246,86 hektar, hutan produksi seluas 101,55 hektar, Taman Nasional Gunung Leuser seluas 11,04 hektar], dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil seluas 628,66 hektar.
Adapun kecamatan di Aceh Selatan yang banyak kehilangan tutupan hutan adalah Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah, dan Trumon Timur.
“Dampak luasnya kehilangan tutupan hutan itu menyebabkan perubahan iklim, meningkatnya konflik manusia dengan satwa liar, dan seringnya terjadi banjir,” ujarnya.
Menurut Fadhli Irman, menjanjikan sesuatu kepada masyarakat padahal bertolak belakang dengan realita ketika menjabat bisa jadi dikarenakan visi dan misinya tidak dipahami dan dibuat langsung oleh sang kandidat. Biasanya, kemungkinan hal seperti itu terjadi menggunakan jasa layanan pihak ketiga, sehingga kandidat incumben tidak tahu bahwa hal tersebut bertentangan dengan realita selama kepemimpinannya.
“Sudahlah, masyarakat sudah lelah dengan janji-janji yang tak kunjung terealisasi, bahkan realitanya bertentangan dengan apa yang diucapkannya. Kita berharap semua kandidat mampu menjadikan visi dan misi tersebut sebagai pondasi untuk membangun daerah dan menjawab harapan rakyat,” pungkasnya.(Ril)