Gayo Lues – Majelis Permusyawaratan Ulama ( MPU) Kabupaten Gayo Lues yang sekarang diketuai oleh Tgk, Sahbudin dan beranggotakan beberapa ulama yang ada di kabupaten Gayo Lues ini,.mengatakan pada Rabu 29 Mei 2024, Tgk Sahbudin terpilih sebagai ketua MPU kabupaten Gayo Lues periode 2023 sampai dengan tahun 2028 pernah membuat surat pernyataan bersedia berdomisili ke ibu kota kabupaten Gayo Lues.
Namun sampai saat ini beliau itu masih berdomisili di Desa Marpunge Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues sampai saat ini.
Mirisnya lagi ketika kami pihak media bersilaturahmi ke kantor MPU kabupaten Gayo Lues Terlihat setingkat papan nama ketua dan wakil ketua ke ruangan tersebut pun sudah bersarang tawon persis di papan petunjuk ruangan.
Padahal kata salah seorang sumber yang tidak mau di sebut kan namanya mengatakan bahwa sebelum beliau itu terpilih sebagai ketua MPU kabupaten Gayo Lues beliau ( Tgk Sahbudin) pernah membuat surat pernyataan sikap yaitu isi nya adalah apa bila terpilih sebagai ketua MPU,maka beliau bersedia untuk berdomisili ke ibukota kabupaten Gayo Lues dari Desa Marpunge Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues ini.
Namun yang aneh nya sampai tahun 2024 ini beliau belum juga berdomisili ke kabupaten Gayo Lues.
Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan surat pernyataan yang beliau buat kan yaitu ,”surat pernyataan bersedia berdomisili di ibukota kabupaten Gayo Lues yang beliau buat pada tanggal 25 Mei 2023 yang lalu.
Ucap salah seorang sumber yang tidak mau menyebutkan nama nya.
Kami hanya ingin ketua MPU tersebut mau melaksanakan isi surat pernyataan yang beliau buat tersebut ucap nya kepada kami pihak media.
Dan ketika awak mencoba menghubungi ketua MPU kabupaten Gayo Lues. Dia mengatakan untuk berjumpa di kantor MPU kabupaten Gayo Lues.
Setelah kami berjumpa dengan beliau
Ketua MPU tersebut mengatakan alasan nya belum pindah dan belum menempati isi dari surat pernyataan tersebut
Karena mempunyai beberapa alasan.
Di antara nya karena rumah dinasnya nggak ada, kemudian masalah BBM nya juga tidak ada, walaupun ada belum tertelerasikan.
Dan beliau juga menambahkan bahwa setiap dia berpergian dia selalu memakai uang pribadi untuk BBM nya. Serta memakai mobil pribadi nya dengan alasan bahwa mobil pribadi nya tersebut lebih irit di bandingkan dengan mobil dinas.
Saya selaku anggota Forkompinda dan petugas negara, masak rumah dinas kami pun nggak ada keluhnya lagi.
Saya sudah pernah berdialog dengan pj Bupati dan sekda, tapi pj Bupati mengatakan harap bersabar dulu.(Amin lingga/TIM).