GAYO LUES, BARANEWS | Kehadiran regulasi PPPK di harapkan dapat memberikan perbaikan bagi Abdi Negara yang selama ini menjadi tenaga honorer, khususnya di bidang pendidikan dapat menjadi perbaikan dalam kualitas pendidikan di Kabupaten Gayo Lues , Namun dugaan mekanisme dalam menetapkan kelulusan oleh dinas teknis terkait penuh dengan permainan.
Sistim ujian secara online, yang memberikan kualifikasi kemampuan peserta tidak mampu menjadi tolak ukur kecerdasan, di sebabkan oleh pengolahan data dan nilai tambahan yang diberikan lewat Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues .
Seperti penerimaan guru PPPK bidang studi prakarya dengan formasi tujuh penerimaan, dengan jumlah pelamar sebanyak 16 peserta, dari tujuh yang lulus berdasarkan pengumuman yang ada, ada enam peserta yang lulus yang nilai kurang dari yang tidak lulus.
Walaupun aturan penilaian tambahan sebanyak 30 persen, dengan pertimbangan faktor, usia, masa kerja dan lokasi kerja menjadi pertimbangan dinas terkait, membuat kopetensi ujian online kembali di otak atik oleh daerah yang syarat kepentingan.
Demikian penjelasan Dinging guru honorer yang mengaku telah lebih mengabdi tiga tahun yang menjadi abang batas peserta bisa ikut seleksi PPPK.
Ketidak transparan Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues , telah melukai banyak guru honorer yang telah lama mengabdi, mendapatkan nilai tinggi salama ujian online, akan merusak kualitas pendidikan di Kabupaten Gayo Lues ini, ujarnya.
Hal ini juga di perparah dengan berdekatan dengan hari libur di keluarkanya pengumuman para peserta yang keberatan sulit mengkeralifikasi atau mengajukan protes kepada pihak pemerintah daerah gayo lues yang sedang libur. Sementara waktu jadwal masa sanggah atas keberatan peserta PPPK terus berjalan, jelasnya.
(TIM)