BANDA ACEH | Polda Aceh menggelar Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Tribrata yang menjadi bagian sakral dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025. Upacara tersebut berlangsung khidmat di Lobi Mapolda Aceh, dengan Kapolda Aceh Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko, S.I.K., M.H. bertindak sebagai Inspektur Upacara, Rabu, 18 Juni 2025.
Rangkaian upacara ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai dasar kepolisian, tetapi juga bentuk penyucian terhadap Pataka Polda Aceh yang dikenal dengan sebutan “Machdum Sakti.” Pataka ini menjadi lambang kehormatan dan pengabdian korps Bhayangkara Aceh yang diwariskan lintas generasi.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol. Joko Krisdiyanto, S.I.K., menyatakan bahwa upacara tersebut merupakan tradisi yang sarat makna, sekaligus bagian dari warisan nilai-nilai luhur Tribrata kepada seluruh personel Polri, khususnya di lingkungan Polda Aceh.
“Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Tribrata dan Penyucian Pataka ‘Machdum Sakti’ adalah tradisi yang dilaksanakan sebagai bentuk penyegaran semangat, penguatan etika, serta penghayatan terhadap jati diri Polri,” ujar Joko dalam keterangan resminya.
Upacara diawali dengan penyusunan formasi dan persiapan pasukan, diikuti kedatangan Komandan Upacara dan laporan Perwira Upacara. Saat Irjen Pol. Achmad Kartiko selaku Irup tiba di lokasi, seluruh peserta memberi penghormatan dan menyanyikan lagu Mars Polri sebagai pembuka semangat. Momentum paling simbolik dimulai ketika selubung Pataka dibuka oleh personel yang ditunjuk, menandai awal prosesi penyucian.
Dalam prosesi utama, Kapolda Aceh menyikat dan menyucikan Pataka dengan air suci, menyemprotkan minyak wangi, serta melakukan tradisi peusijeuk sebagai simbol keberkahan dan kehormatan. Langkah-langkah tersebut merefleksikan semangat penyegaran moral dan integritas di tubuh Polri, seiring dengan tantangan zaman yang terus berubah.
Upacara dilanjutkan dengan penghormatan kepada Pataka, kembalinya Pataka ke tempat semula, pembacaan doa, serta penyanyian Himne Polri. Penutupan selubung Pataka dilakukan oleh Kayanma Polda Aceh, disusul laporan Komandan Upacara dan penghormatan terakhir kepada Irup sebelum meninggalkan tempat upacara.
“Seluruh rangkaian dilaksanakan dengan penuh penghormatan dan kekhidmatan, mencerminkan kesungguhan Polda Aceh dalam menjaga nilai-nilai luhur yang telah menjadi jiwa pengabdian Bhayangkara,” imbuh Joko.
Upacara tersebut turut dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU), perwira menengah (Pamen), personel Polri, serta ASN golongan IV di lingkungan Polda Aceh. Keikutsertaan seluruh unsur ini mempertegas komitmen bersama untuk terus menjaga semangat Tribrata dan mengimplementasikannya dalam tugas sehari-hari, baik dalam pelayanan publik, penegakan hukum, maupun menjaga stabilitas keamanan.
Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, upacara ini menjadi pengingat bahwa di balik seragam kepolisian terdapat nilai-nilai luhur yang harus terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi Polri berikutnya — demi terwujudnya Polri yang humanis, profesional, dan dicintai masyarakat. (*)