TTI Sentil Bupati dan Wali Kota di Aceh: Jangan Jadi Makelar Proyek

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 18 September 2025 - 13:34 WIB

50147 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Transparansi Tender Indonesia (TTI) menyoroti praktik curang dalam proses tender proyek pemerintah daerah di Aceh. Lembaga ini mengingatkan para bupati dan wali kota agar tidak bertindak layaknya makelar proyek, karena perilaku tersebut dinilai merugikan masyarakat dan mencederai etika pemerintahan.

“Sudah menjadi rahasia umum, hampir semua paket proyek dimenangkan atas restu kepala daerah. Ini perbuatan tidak etis dan menyakitkan bagi masyarakat yang punya perusahaan tapi tak punya akses ke lingkaran kekuasaan,” ungkap Koordinator TTI, Nasruddin Bahar, dalam keterangannya, Kamis, 18 September 2025.

Menurut TTI, sejumlah Bupati yang berlatar belakang pengusaha justru semakin agresif menggarap proyek pemerintah setelah menjabat. Tak sedikit di antara mereka yang secara terang-terangan mengendalikan proyek, bahkan hingga ke tingkat pusat. “Ada bupati yang menggarap proyek di Jakarta dan menyalurkannya kepada orang dekatnya di daerah. Ini rahasia umum,” ujar Nasruddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

TTI juga menemukan indikasi kuat adanya rekayasa dalam proses tender. Hampir seluruh pemenang proyek sudah dikondisikan sejak awal. Panitia kerja (Pokja) dan kuasa pengguna anggaran (KPA) disebut berani melanggar aturan. Misalnya, ada perusahaan kecil yang memenangkan lebih dari lima paket konstruksi, padahal aturan hanya membolehkan maksimal lima.

Selain itu, pola penawaran harga pun janggal. Rata-rata pemenang tender mengajukan harga hingga 99 persen dari nilai harga perkiraan sendiri (HPS). “Artinya tidak ada persaingan sehat, sama saja seperti penunjukan langsung,” kata Nasruddin.

TTI mendesak Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) turun tangan lebih serius. Menurut mereka, pengawasan yang ketat mutlak diperlukan agar proyek pemerintah berjalan sesuai aturan dan bebas dari praktik kotor yang selama ini menimbulkan keresahan di masyarakat.

Berita Terkait

Waspada Modus Baru! UMKM Aceh Hampir Tertipu “Buyer” Fiktif Bermodus Bea Cukai
Pangdam Iskandar Muda Silaturahmi ke Kejati Aceh, Perkuat Sinergi Antarlembaga di Aceh
Kunjungi Polda Aceh, Pangdam Iskandar Muda Perkuat Soliditas TNI–Polri di Aceh
Ketua IWOI Aceh Berharap dan Menghimbau Kepada Seluruh Instansi agar Media yang di Ajak Kerjasama Sesuai Dengan SOP
Bupati Ir. Tagore Abu Bakar, Usulkan 25 Ribu Hektar Lahan Untuk Masyarakat.
Sebanyak 55 UMKM Aceh Ikuti Bimbingan Teknis Pengisian PEB, Upaya Perluas Peluang Ekspor ke Pasar Global
Rp10 Triliun di BSI Aceh: Kesempatan Emas atau Dana Mengendap?
SAPA Gugat Kenaikan Dana Hibah Parpol Aceh: “Rakyat Butuh Solusi, Bukan Janji yang Menguras APBA”

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 06:42 WIB

Menkeu Purbaya Bakal ‘Patroli’ ke K/L Cek Penyerapan Anggaran, Siap Tarik Jika Mandek

Kamis, 18 September 2025 - 06:18 WIB

Speedboat KKP Dibakar Saat Operasi Penertiban Trawl di Sumbar, Ini Kronologinya

Kamis, 18 September 2025 - 06:15 WIB

Menko Yusril Ungkap Koordinasi dengan Polri soal 3 Orang Hilang Usai Demo Akhir Agustus

Kamis, 18 September 2025 - 06:08 WIB

Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polhukam, Erick Thohir Jabat Menpora

Rabu, 17 September 2025 - 21:55 WIB

Presiden Prabowo Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Merah Putih

Rabu, 17 September 2025 - 21:50 WIB

Presiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Jenderal Kehormatan kepada Dua Purnawirawan TNI dan Polri

Rabu, 17 September 2025 - 21:47 WIB

Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Strategis di Istana Negara

Rabu, 17 September 2025 - 21:43 WIB

Pelantikan Kabinet Merah Putih: Tekad Baru Membangun Indonesia yang Kuat dan Berdaulat

Berita Terbaru