Banda Aceh – Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Provinsi Aceh
menyerukan kepada seluruh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) dan Pengurus Remaja Masjid untuk
menjadikan masjid sebagai pusat wisata ruhani selama bulan Ramadhan.
Seruan ini disampaikan pada Kamis (27/02) sebagai bagian dari upaya menciptakan kenyamanan dan ketenangan beribadah bagi jamaah di seluruh Aceh.
Ketua PRIMA DMI Aceh, Daris Aziz, MA., dalam rilisnya menekankan bahwa masyarakat Aceh sejak dahulu telah membudayakan kebersihan dan gotong royong dalam merawat kenyamanan masjid.
Tradisi ini perlu terus dilestarikan, tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga secara spiritual dengan menghidupkan shalat lima waktu dan melibatkan anak muda serta remaja dalam berbagai kegiatan masjid.
“Kita berharap masjid benar-benar menjadi destinasi wisata ruhani bagi jamaah lokal maupun masyarakat
luar yang berkunjung ke Aceh selama Ramadhan,” ujar Darlis.
Aceh sebagai daerah satu-satunya daerah yang menerapkan Syariah Islam di Indonesia, maka kita
berharap menjadi role model bagaimana pengelolaan Masjid nya yang baik, baik fisik maupun nonfisik.
Selain itu juga Prima mendukung pernyataan dari salah satu Pembina PRIMA DMI Aceh, yakni Ustd. Masrul Aidi agar selama pelaksanaan ramadhan ibadah shalat isya tidak terlalu terburu-buru dilaksanakan, mengingat shalat tarawih yang bermakna istirahat atau santai diharapkan bisa dilakukan langsung selepas shalat Isya yang agak dimundurkan waktunya agar kesejahteraan dan kenyamanan para jamaah terwujud
secara purna, Insya Allah.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PRIMA DMI, Ahmad Yanis, SH., menambahkan bahwa suasana
Ramadhan harus terasa lebih hidup dari masjid. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan
halaman masjid sebagai lokasi bazar Ramadhan.
“Bazar Ramadhan dapat menjadi kegiatan ekonomi yang melibatkan UMKM dan warga sekitar masjid.
Jadi, bukan hanya masjid yang makmur, tetapi masyarakat sekitar juga mendapatkan manfaat ekonomi dari keberadaan masjid,” ungkap Ahmad Yanis.
PRIMA DMI Aceh berharap inisiatif ini dapat menjadi gerakan masif yang tidak hanya meningkatkan ibadah
dan kecintaan masyarakat terhadap masjid, tetapi juga memperkuat peran masjid sebagai pusat aktivitas
keagamaan, sosial, dan ekonomi selama bulan suci Ramadhan.
