Presiden Prabowo dan PM Kanada Saksikan Penandatanganan MoU Strategis, ICA-CEPA Jadi Tonggak Baru Kemitraan Ekonomi

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 25 September 2025 - 23:06 WIB

50203 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OTTAWA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyaksikan langsung prosesi penandatanganan tiga Nota Kesepahaman penting antara Indonesia dan Kanada di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Rabu (24/9/2025). Agenda bernilai strategis ini menjadi bagian utama dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Kanada, sekaligus menandai era baru hubungan bilateral kedua negara.

Tiga kesepakatan yang diteken meliputi bidang perdagangan, pertahanan, dan kemitraan antar pelaku usaha. Ketiganya menjadi fondasi kerja sama jangka panjang yang inklusif, saling menguntungkan, dan berorientasi pada masa depan.

Salah satu pilar utama dari rangkaian kesepakatan tersebut adalah penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Kesepakatan dagang ini ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada, serta disaksikan langsung oleh kedua kepala pemerintahan.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa CEPA menjadi tonggak penting dalam kemitraan Indonesia–Kanada, baik dari sisi ekonomi, politik, maupun diplomatik. Ia juga menyebut proses panjang yang telah dilalui dalam merumuskan kemitraan strategis ini.

“Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA. Saya yakin ini akan menjadi momen bersejarah yang terbukti sebagai tonggak signifikan dalam hubungan kedua negara,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Perjanjian ekonomi komprehensif ini membuka babak baru dalam perdagangan bilateral. Di dalam perjanjian, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor atas produk Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi terhadap 85,8 persen pos tarif. Kebijakan ini diyakini akan memperluas akses pasar, menciptakan kepastian hukum bagi pelaku usaha, dan mendorong peningkatan arus perdagangan.

Berdasarkan proyeksi, implementasi ICA-CEPA dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Kanada hingga USD 11,8 miliar pada 2030, mendorong pertumbuhan PDB sebesar 0,12 persen, serta kenaikan investasi sebesar 0,38 persen. Tak hanya itu, perjanjian juga mencakup reformasi struktural di bidang regulasi, perlindungan investasi, hak kekayaan intelektual, pemberdayaan UMKM, penguatan lokapasar digital, serta perdagangan berkelanjutan.

Selain ekonomi, kerja sama keamanan dan pertahanan juga menjadi fokus dalam kunjungan ini. Presiden Prabowo dan PM Carney turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang kerja sama di bidang pertahanan.

Kesepakatan ini merupakan perluasan dari memorandum yang lebih awal ditandatangani pada Agustus lalu, dan membuka jalan bagi partisipasi Kanada dalam latihan gabungan Super Garuda Shield, pelaksanaan dialog pertahanan reguler, hingga penguatan industri pertahanan kedua negara.

“Kami sangat menghargai kerja sama ini. Kami ingin lebih banyak generasi muda Indonesia belajar, berlatih, dan berkolaborasi di Kanada dalam bidang pertahanan,” tutur Presiden Prabowo.

Sementara itu, kesepakatan ketiga ditandatangani oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Business Council of Canada (BCC). Kendati bersifat business-to-business, nota ini dinilai berdampak langsung terhadap penciptaan keterhubungan dunia usaha yang lebih erat, khususnya dalam investasi, perdagangan, dan pemanfaatan teknologi industri.

MoU ini menjadi pelengkap dari kerangka kerja ICA-CEPA, yang turut menempatkan sektor swasta sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Kanada kali ini tidak sekadar simbolik, tetapi menggambarkan diplomasi aktif dan produktif yang menghasilkan kesepakatan konkret, relevan, dan berjangka panjang.

Presiden bahkan membagikan sedikit cerita di balik proses panjang perundingan CEPA yang mengharuskannya membaca ribuan halaman dokumen secara maraton.

“Kami mempelajari 9.000 halaman perjanjian. Ya, itu benar. Kami begadang semalaman. Tapi ini untuk Indonesia. Dan saya sangat bangga menjadi Presiden yang membawa kerja sama besar ini pulang ke Tanah Air,” ujarnya disambut tepuk tangan para delegasi.

Dengan komitmen tinggi dari kedua negara, rangkaian nota kesepahaman ini diharapkan menjadi pijakan kokoh dalam membangun kemitraan Indonesia–Kanada yang bukan hanya kuat secara ekonomi, tapi juga selaras dalam nilai, perdamaian, dan inklusi global.

Berita Terkait

WNI di Kapal Misi Bantuan Gaza Masih Selamat, Kemlu Terus Monitor
Korban TPPO Asal Jambo Aye 3 Kali dijual Agen di Kamboja Lapor ke Haji Uma Alhamdulillah akhirnya bisa pulang ke Aceh
Disambut Haru Diaspora Indonesia di Ottawa, Presiden Prabowo: Ini Energi untuk Bangsa
Presiden Prabowo Hadiri Pertemuan Multilateral Timur Tengah, Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Perdamaian
Presiden RI Temui Gubernur Jenderal Kanada, Tegaskan Komitmen Kemitraan Inklusif
Presiden Prabowo Bertemu PM Kanada di Ottawa, Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Strategis
Kunjungan Presiden Prabowo Disambut Hangat di Ottawa, Kanada Tegaskan Indonesia Mitra Strategis
Presiden Prabowo Terima Presiden FIFA, Bahas Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 02:48 WIB

Bea Cukai Tanjung Pinang Pelajari Strategi Pengelolaan Media di Aceh Customs Media Hub

Rabu, 22 Oktober 2025 - 01:44 WIB

Peusijuek Mahasiswa Baru, 220 Anak PAI UIN Ar-Raniry Resmi Disambut Penuh Khidmat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:58 WIB

Prodi PAI & HMP PAI UIN Ar-Raniry Peduli Palestina

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:21 WIB

Fakultas Hukum USM Jalin Silaturahmi dan Audiensi dengan PERATIN Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 04:24 WIB

Aminullah Usman: Menumpas Kemiskinan dari Akar, Membangun Aceh Lewat UMKM dan Wisata

Senin, 20 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Pemilik Akun TikTok Saif Lofitr : Tuduh Wartawan Tak Bisa Dipercaya. Ini Tanggapan PWI Aceh

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:33 WIB

Camat Diminta Buka Suara, Kritik IMPS Dinilai Sebagai Tanda Kepedulian Anak Muda Samadua

Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:55 WIB

SMPA Kecam Ucapan Bupati Aceh Besar yang Dinilai Feodal dan Diskriminatif

Berita Terbaru