Kenapa Aceh Menjadi Provinsi Termiskin?

DENI

- Redaksi

Jumat, 5 Juli 2024 - 16:38 WIB

50168 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ahmad Yusuf (Presma USM)

Ahmad Yusuf (Presma USM)

OPINI –  Aceh, provinsi yang kaya akan sejarah dan sumber daya alam, ironisnya masih terjerat dalam kemiskinan yang menggigit. Pertanyaan yang muncul adalah: apa yang salah di Aceh?

Secara politik, Aceh telah melalui perjalanan panjang dari konflik bersenjata yang merusak hingga akhirnya meraih otonomi khusus (Otsus). Namun, di balik lapisan ini terdapat tata kelola yang rapuh dan korupsi yang menggerogoti dana pembangunan. Banyak proyek-proyek infrastruktur besar yang berjalan lambat atau bahkan mandek karena politik lokal yang berbelit dan kepentingan pribadi yang mendominasi.

Sosial-budaya, Aceh memang dikenal dengan kekayaan tradisi Islamnya, tetapi dalam realitas sehari-hari, budaya ini kadang digunakan sebagai alat untuk mempertahankan status quo yang tidak merata. Kesenjangan sosial yang tajam masih terlihat jelas antara kota dan desa, antara elite politik dan masyarakat pedesaan yang terpinggirkan. Budaya toleransi yang seharusnya menjadi kekuatan malah sering diabaikan dalam praktek politik dan pembangunan.

Ekonomi Aceh, meskipun memiliki potensi besar dari sektor perkebunan dan sumber daya alam lainnya, masih terlalu tergantung pada komoditas-komoditas tertentu yang rentan terhadap fluktuasi harga global. Kurangnya keberanian untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan menggairahkan sektor-sektor baru, seperti pariwisata berkelanjutan atau industri kreatif, juga menahan Aceh dalam jerat kemiskinan.

Infrastruktur yang belum merata, pendidikan yang belum merata, dan layanan kesehatan yang masih jauh dari memadai merupakan gambaran lain dari tantangan-tantangan yang dihadapi Aceh. Bencana alam yang sering melanda wilayah ini turut memperparah situasi, menambah beban yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah dan masyarakat.

Untuk menangani permasalahan ini, Aceh tidak hanya membutuhkan reformasi kebijakan yang mendalam, tetapi juga perubahan sikap politik dan budaya yang lebih inklusif dan progresif. Transparansi dalam pengelolaan dana publik, pemberdayaan masyarakat untuk mengawasi dan mengawal proses pembangunan, serta kebijakan ekonomi yang berorientasi pada keadilan dan keberlanjutan harus menjadi prioritas utama.

Aceh memiliki potensi besar untuk bangkit dan menjadi contoh keberhasilan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, semua pihak harus bersatu dan berkomitmen untuk mengubah paradigma pembangunan yang sudah ada dan mewujudkan perubahan nyata bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan.

 

Oleh: Ahmad Yusuf | Presma USM

Berita Terkait

Biang Kerok Bobroknya Tata Kelola Negara, Akhibat Hukum Tunduk Pada Kekuasaan Politik
NABI KITA ADALAH SANG PELOPOR TOLERANSI
PT. Agro Murni Ekspor 6500 mt CPO Lewat Pelabuhan Tambon Baroh Dewantara Aceh Utara
Akankah Sejarah Kelam Aceh Berulang?
Kerikil dalam Sepatu Damai Aceh
Ada Kebenaran yang Terpenjarakan dalam Kasus Jiwasraya dan Asabri
Ketua Dewan Pembina GPI Nagan Raya Ajak Masyarakat Aceh Kawal 4 Pulo Yang Direbut Oleh Pemerintah Sumut.
Wakil Danyon Brimob Polda Aceh Batalyon C Pelopor Sambut Personil Baru.

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 00:08 WIB

Tanggul Natam Diresmikan: Irmawan dan Bupati Aceh Tenggara Satukan Kekuatan Lindungi Warga dari Banjir

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:50 WIB

Ribuan Warga Akan Tumpah Ruah di Kutacane, Jalan Santai HUT ke-51 Aceh Tenggara Hadirkan Hadiah Spektakuler

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:37 WIB

Pemuda Asal Aceh Tenggara Masuk DPO Kasus Pembunuhan dan Kekerasan Terhadap Anak

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:35 WIB

Diduga Setubuhi Cucu Kandung Berusia 13 Tahun, Seorang Kakek di Aceh Tenggara Resmi Dilaporkan Keluarga ke Polisi

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:41 WIB

Polres Aceh Tenggara Terima Laporan Dugaan Pemerkosaan Anak oleh Kakek 65 Tahun

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:22 WIB

ASN Gayo Lues Diajak Belanja di Pasar Tradisional, Bupati Suhaidi Dorong Pemulihan Ekonomi Rakyat

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:37 WIB

Warga Kuta Buluh Gelar Gotong Royong dan Deklarasi Anti-Narkoba: Momentum Kolektif Jelang HUT ke-51 Aceh Tenggara

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:25 WIB

Pj. Pengulu Kute Kuta Buluh, H. Muhammad Ramli, ST: “HUT ke-51 Momentum Bersama Menuju Aceh Tenggara Hebat, Bebas Narkoba, dan Rakyat Sejahtera”

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Bapas Kelas II Nagan Raya Gelar Senam Jantung Sehat Bersama YJI

Minggu, 22 Jun 2025 - 00:27 WIB