Gayo Lues – Suasana perayaan Idul Adha di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, berubah menjadi duka mendalam. Sebuah rumah milik warga hangus terbakar pada Jumat dini hari, 6 Juni 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, tepat saat masyarakat bersiap menunaikan salat Idul Adha. Musibah terjadi di Dusun Ulun Blang, Desa Penosan Sepakat, Kecamatan Blangjerango.
Kebakaran hebat itu menghanguskan rumah milik Masitah, seorang warga setempat. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tragis tersebut, namun seluruh isi rumah ludes dilalap api. Keluarga korban kini terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena kehilangan hampir semua harta benda yang mereka miliki.
“Kami hanya bisa pasrah. Alhamdulillah kami semua selamat, tapi kami harus memulai semuanya dari awal lagi,” ujar Masitah, pemilik rumah, dengan suara parau menahan haru.
Hari yang seharusnya menjadi momen penuh suka cita dan silaturahmi berubah menjadi ajang keprihatinan dan empati bersama. Banyak warga yang seharusnya bersiap menuju masjid, justru berbondong-bondong datang ke lokasi kebakaran, membantu memadamkan api dan menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan.
Personil Pospol Blangjerango Polsek Kutapanjang bersama Camat Blangjerango dan personil Koramil 07/Blangjerango segera melakukan aksi kepedulian dengan turun langsung ke lokasi kejadian. Mereka memberikan bantuan berupa logistik dan bahan pokok guna meringankan beban korban, yaitu Saudari Masitah, atas musibah yang menimpa rumahnya pada Jumat, 6 Juni 2025, sekitar pukul 03.00 WIB di Dusun Ulun Blang, Desa Penosan Sepakat, Kecamatan Blangjerango, Kabupaten Gayo Lues.
“Ini bentuk keprihatinan dan solidaritas kami terhadap warga yang sedang ditimpa musibah. Bantuan ini mungkin tidak seberapa, tapi kami berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarga korban dalam beberapa hari ke depan,” kata Camat Blangjerango, Abd Rahman, saat menyerahkan bantuan secara simbolis.
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan aparat berwenang. Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian.
Di sisi lain, respons masyarakat sekitar patut diapresiasi. Sejak dini hari, warga secara sukarela membantu proses evakuasi, pembersihan puing-puing, dan penggalangan bantuan. Semangat gotong royong tergambar jelas saat puluhan pemuda dan relawan bahu-membahu bekerja tanpa pamrih.
“Kami tidak bisa tinggal diam. Apalagi ini terjadi di hari raya, saat seharusnya semua orang merayakan bersama keluarga. Ini saudara kita, kita harus hadir dan peduli,” ujar seorang tokoh pemuda yang memimpin aksi gotong royong di lokasi kejadian. (RED)