” Camp Conservation 2024 dengan tema ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’. Jurnalis Mendalami Konservasi di Aceh Timur, Dorong Perlindungan Hutan.
Aceh Timur|Sejumlah jurnalis yang fokus pada isu lingkungan mengikuti Kemah Konservasi yang diselenggarakan oleh Yayasan Konservasi Alam Timur Aceh (Yakata) bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) di eks Conservasi Respon Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur, pada 25-26 Desember 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para jurnalis tentang pentingnya konservasi alam dan mendorong mereka untuk mengangkat isu-isu terkait kerusakan hutan Aceh yang semakin parah.
kegiatan Camp Conservation 2024 dengan tema ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’.
Salah satu topik yang dibahas dalam kegiatan Kemah Konservasi 2024 ini adalah perhutanan sosial. Satwa dilindungi.dan kerusakan hutan.
Manajer Restorasi FKL Regional 1 Aceh, Nurul Hidayat Lubis menjelaskan bahwa perhutanan sosial merupakan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Dengan cara ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. kita juga perlu mengembangkan konsep perhutanan sosial agar masyarakat dapat berperan aktif dalam mengelola hutan secara berkelanjutan.
Perhutanan Sosial merupakan program pengelolaan hutan yang memberikan hak akses kepada masyarakat sekitar untuk memanfaatkan sumber daya hutan dengan prinsip keberlanjutan.
Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga kelestarian hutan, dan mengurangi potensi konflik lahan.
Skema perhutanan sosial mencakup beberapa kategori, seperti Hutan Kemasyarakatan (HKM) Hutan Desa (HD) Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Kemitraan Kehutanan (KK) dan Hutan Adat (HA).
Kami berkeingina dapat mendorong masyarakat membatu dalam pengurusan izin ke kementerian dengan skema perhutana sosial (PS) dengan izin pengelolaannya hingga 35 tahun, Sehingga nantinaya, Masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan bukan kayu seperti, rotan, tanaman obat-obatan, madu, serta menerapkan praktik pertanian berkelanjutan tanpa merusak ekosistem hutan,”ujarnya Lubis .
Zamzami Ali, Ketua Yakata, menekankan pentingnya peran media dalam mengkampanyekan pelestarian lingkungan.
“Wartawan memiliki peran krusial dalam menginformasikan kondisi hutan Aceh saat ini dan mendorong masyarakat untuk ikut menjaga alam,” ujarnya.
Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan. Dengan begitu, konflik antara manusia dan satwa liar dilindungi dapat diminimalisir dan keseimbangan ekosistem dapat terjaga.(*)